Sarbagi Region
Tarian Sakral Tabuh Pajejiwan untuk Peringati HUT RI
Karya Karang Taruna Widya Bhakti Kelurahan Kapal
Penulis: I Made Argawa | Editor: Rizki Laelani
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Karang Taruna Widya Bhakti Kelurahan Kapal mementaskan fragmen tari bertemakan Selampah Laku, Karang Awake Tandurin.
Gelaran itu dikatakan Ketua Karang Taruna Kelurahan Kapal, I Nyoman Adianto, untuk memperingati HUT ke-69 Republik Indonesia.
“Ini adalah pagelaran seni yang kesekian kalinya. Selain tarian kontemporer yang digarap Lontar Pedande Made Sidemen tersebut, kami juga akan menampilkan tarian sakral Legong Manik Galih, Tabuh Pajejiwan, tarian Siat Tipat Bantal dan musik akustik harmoni Bali,” ungkapnya, Jumat (15/8/2014).
Untuk makna dari pagelaran tari Selampah Laku, Karang Awake Tandurin yang berarti proses belajar yang terus dilakukan sepanjang hidup.
Pria yang telah memimpin Karang Taruna Kapal selama dua periode ini, mengibaratkan sama seperti menanam, tidak harus dilakukan di sawah, dengan belajar maka menanam ilmu pengetahuan dalam diri.
“Di Pesta Kesenian Bali (PKB) 2014 kami mewakili Kabupaten Badung juga mementaskan tarian kontemporer Selampah Laku, Karang Awake Tandurin,” ujarnya.
Adianto yang ditemui di Kantor Lurah Kapal menerangkan, untuk garapan tari tersebut dilakukan oleh pemuda dari karang taruna kelurahan Kapal.
Selain itu, untuk persiapan pihaknya juga ikut melibatkan dua sanggar yang ada di Kapal yakni sanggar Pancer Langit dan sanggar Taksu Agung.
"Yang ikut di sanggar tersebut sebagian besar berasal dari wilayah Kapal," ungkapnya. (*)