Sarbagi Region
10 Jam Diskusi Akhirnya Damai
Warga Banjar Giri Dharma dan GWK Sepakati Tujuh Poin
Penulis: Edi Suwiknyo | Editor: Rizki Laelani
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Dirut PT GIAN, Seno Andhikawanto terlihat duduk di sebuah restoran, di kawasan Kompleks Garuda Wisnu Kencana (GWK), Badung, Bali, Selasa (26/8/2014).
Saat itu, ia didampingi HRD Director Alam Sutra Group, Evi Vana dan Anak Agung Rai Dalem.
Kehadiran tiga petinggi pengembang GWK di restoran tersebut adalah untuk mengklarifikasi mengenai polemik dengan warga di sekitar GWK.
Kepada awak media saat itu, Seno begitu sapaan akrabnya mengatakan bahwa pihaknya sudah menyelesaikan masalah tersebut.
"Dalam pembahasan dengan warga, Senin (26/8/2014) kami sudah menyetujui poin-poin yang telah dibuat bersama. Tetapi tentu saja itu harus sinkron dengan master plan yang sudah kami susun," ungkapnya kepada awak media.
Ia pun berharap, disepakatinya solusi tersebut mampu menjadikan warga bersatu membangun Garuda Wisnu Kencana seperti yang diidam-idamkan selama ini.
"Proyek ini kan bukan hanya milik Alam Sutra tetapi juga milik warga Ungasan dan Bali pada umumnya. Sehingga, keberadaan GWK ini dapat menjadi daya tarik wisata di Bali," ungkapnya.
Menurutnya, berkembangnya GWK menjadi daya tarik wisata. "Maka kesejahteraan warga sekitar juga akan meningkat. Dan ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kemajuan pariwisata Bali," imbuhnya.
Ke depannya ia juga berjanji, akan menjalin komunikasi lebih intens bersama warga sekitar.
"Hal ini menjadi catatan kami, agar tidak ada miss komunikasi seperti yang terjadi sebelumnya. Jika semuanya lancar aktivitas ekonomi di sini pun akan berjalan secara baik," imbuhnya.
Sebelumnya, Senin (25/8/2014) terjadi pembahasan alot sekitar 10 jam. Namun, kedua pihak akhirnya mencapai kesepakatan.
Pengayah Banjar Giri Dharma, I Wayan Kurma kepada awak media mengatakan telah ada kesepakatan dengan pihak pengembang.
"Akhirnya dapat disepakati beberapa poin, dan akan segera dilakukan" ungkanya kepada awa media.
Ia juga mengapresiasi pihak manajemen yang telah meluangkan waktu untuk menemui masyarakat.
"Secara prinsip saya hargai mereka. Mereka juga sudah menyetujui tuntutan yang diajukan kami," imbuhnya.
Atas disepakatinya beberapa poin yang telah dibuat, ia pun mengatakan akan segera membongkar blokiran jalan. "ini menjadi aksi terakhir, sehingga kasus seperti ini tidak terulang kembali." (*)
Berikut beberapa kesepakatan yang dicapai antara pengembang dengan warga.
1. Rurung Agung disetujui ke arah barat dengan catatan dipaving dan diberi gorong-gorong.
2. Disepakati jalur lingkar dibangun seluas 6 M. Masyarakat diijinkan untuk melalui jalur lingkar tersebut.
3. Pengolahan limbah dengan Sistem STP. Ketinggian tembok pembatas akan dikoreksi
4. Untuk masalah Bale Banjar sepakat dipindah sedikit ke utata dan akan dilakukan negoisasi dengan pihak pemilik tanah.
5. Letak balai kesenian Gandrung tetap serta pemeliharaan dilakukan managemen GWK.
Sertifikasi tanah sertifikasi Giridharma agar disepakati.
6.Listrik dan air 18 KK sudah direalisasikan. Namun, masih ada kendala perizinan di PDAM, tetapi akan segera direalisaikan.
7. Masalah tenaga kerja, warga setempat akan diprioritaskan. Memohon WAKTU SOP khusus warga Giri Dharma. HRD memberikan perlakukan khusus untuk warga Giri Dharma