Community
Lintasan Halilintar Paling Menyulitkan
Jadi habis nikung tajam harus lompat. Kalau nggak kenceng larinya, dia bakal nyangkut
Penulis: Niken Wresthi KM | Editor: Rizki Laelani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pada Kejurnas kali ini, kelas yang dipertandingkan adalah kelas berat, yakni kelas sloop.
Kelas sloop jelas Ari, merupakan kelas adu Tamiya yang menggunakan track atau jalur yang paling rumit. Kerumitan ini dilihat dari jumlah kelokan dan rintangan.
Meski kecepatan juga menjadi pertimbangan, namun tantangan utama kelas sloop adalah bertahan hingga tiga putaran tanpa keluar dari lintasan.
Di kelas tersebut ada tiga rintangan tersulit yang biasanya membuat Tamiya terpelanting keluar lintasan.
Salah satunya adalah tikungan pertama setelah start. Tikungan ini berada di belokkan keenam setelah start.
Namun, Ari menuturkan, kesulitan bukan pada melintasi tikungan, namun lompatan yang terletak setelahnya.
“Yang sulit bukan tikungannya, tapi lompatan setelahnya. Jadi habis nikung tajam harus lompat. Kalau nggak kenceng larinya, dia bakal nyangkut di batas kuning di depannya. Lompatan ini tepatnya ada pada balok ke-21 setelah start,” tuturnya.
Kesulitan kedua adalah lintasan bergulir yang disebut halilintar oleh Joko Santoso. Lintasan halilintar ini dianggap sulit karena Tamiya harus meluncur melintasi lingkaran dengan bodi terbalik.
Ketiga adalah melewati jalur lompatan. Jalur dibuat seperti jurang. Dengan ujung lintasan terpotong menjorok ke atas.
Sesuai aturan main yang berlaku, Tamiya harus bisa melompat melintasi jalur ‘jurang’ ini, kemudian mendarat tepat di jalur yang terletak di seberangnya. (*)