Penghayatannya Lebih Dalam, Artikulasi Harus Jelas

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Selain jago pantomim, Komunitas Teater Kini Berseri atau beken disebut Terkiber ini juga jago pementasan lain.

Komunitas yang memiliki sekitar 50 personel ini, juga memroduksi pementasan dalam bentuk lain, seperti operet dan drama.

Tak seperti pantomim, pementasan operet lebih kompleks. Mulai dari naskah, properti, rias dan perlengkapan lain yang dibutuhkan dalam operet jauh lebih kompleks.

“Kalau operet itu lebih ramai, lebih mirip drama musikal lah, ada tarian dan musik juga,” papar Erwin Kurniawan, mahasiswa jurusan Biologi Kelautan Institut Tehnik Surabaya yang telah bergabung pada masa-masa awal Terkiber.

Pementasan yang memiliki tantangan paling berat adalah drama. Tak seperti operet yang dialog pemeran diisi oleh pengisi suara, seluruh naskah drama harus diucapkan secara verbal dan langsung.

“Penghayatannya lebih dalam, selain itu artikulasi harus jelas, vokal benar-benar harus dilatih,” tuturnya.

Dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya, Terkiber membagi anggota komunitasnya menjadi dua kelompok, yakni inti dan TK Terkiber.

“Kelompok inti itu yah anggota yang sudah tua-tua ini,” tutur Erwin sambil melempar tawa. Sementara, TK Terkiber adalah kelompok yang mewadahi kegiatan anggota yang baru bergabung.

Namun, TK Terkiber bukan seperti program rekrutmen tahunan. Kelompok yang beranggotakan 35 orang ini baru terealisasi 2013 lalu.

“Kami juga nggak kepikiran membuat TK Terkiber lagi tahun depan. Kita selesaikan dulu TK yang ini,” tuturnya. (*)