Community
Racikan Pantomim dan Musik Bikin Penonton Terpingkal
45 Menit "Budi" Sihir Penonton Terus Tertawa
Penulis: Niken Wresthi KM | Editor: Rizki Laelani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Waktu menunjukkan pukul 21.00 Wita, Sabtu (13/9/2014). Riuh rendah obrolan pengunjung kafe Lingkar Art di Jalan Gatot Subroto, Denpasar, masih terdengar ketika panggung berlantai semen itu masih kosong.
Beberapa saat kemudian, di pengeras suara terdengar teriakan nama "Budi". Tak lama setelahnya, pria pemilik nama Budi itu berlari kecil ke tengah panggung.
Gerakannya cukup cepat, hingga gumaman pengunjung tak terdengar beberapa saat. Namun, tak berselang lama para penonton yang hadir langsung tertawa terbahak-bahak menyambut sosok Budi.
Mungkin, gerak tubuh dan ekspresi wajah berhias warna putih yang menutup hampir seluruh wajah pria bertubuh ramping itu yang membuatnya cukup menarik perhatian.
Pengunjung seakan tersihir, tak berhenti tertawa hingga Budi dan rekan mainnya yang terlibat dalam pementasan pantomim berjudul Catur Barus itu meninggalkan panggung 45 menit kemudian.
Bila acara panggung telah usai, oleh kawannya, pemeran Budi ini biasa dipanggil Ayis. Ayis yang sudah menggeluti dunia teater sejak sekolah menengah ini tergabung dalam komunitas Teater Kini Berseri atau bekennya disebut Terkiber.
Catur Barus adalah satu dari sekian naskah pantomim yang dibuat Terkiber. Pantomim adalah jenis pementasan teater yang menonjolkan gerak si pemeran, tanpa ucapan verbal secara langsung.
Erwin Kurniawan, mahasiswa jurusan Biologi Kelautan Institut Tehnik Surabaya yang telah bergabung pada masa-masa awal Terkiber, menjelaskan, pada pantomim klasik, ucapan verbal dan suara latar hampir nol.
Namun, Terkiber membuat pementasan pantomimnya lebih pop dengan menyelipkan musik dan dubbing atau pengisi suara. (*)