Community

Pilih Musik Dubstep Sebagai Pengiring

Kesalahan yang dianggap fatal adalah kegagalan menyajikan minuman ke pengunjung.

Penulis: Niken Wresthi KM | Editor: Rizki Laelani
Pilih Musik Dubstep Sebagai Pengiring - 1.jpg
TRIBUN BALI/NIKEN WRESTHI KM
Pilih Musik Dubstep Sebagai Pengiring - 3.jpg
TRIBUN BALI/NIKEN WRESTHI KM
Pilih Musik Dubstep Sebagai Pengiring - 4.jpg
TRIBUN BALI/NIKEN WRESTHI KM
Pilih Musik Dubstep Sebagai Pengiring - 5.jpg
TRIBUN BALI/NIKEN WRESTHI KM

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Selain botol dan shaker, seorang bartender biasanya tak lepas dari dentuman musik.

“Harus ada musik la,” ucap Oka sambil menarik juntaian kabel headset dari balik kerah bajunya. Dalam seni flair bartender, musik berfungsi sebagai penjaga gerakan. Setiap gerakan yang tercipta mengalir seiring alunan musik.

“Seperti bass fungsinya sebagai penjaga ketukan dalam lagu, dalam juggling, setiap gerakan itu mengalir sesuai musiknya,” tutur Oka yang sudah dua tahun ini bekerja di sebuah bar di Negeri Kanguru, Australia.

Aliran musik pengiring yang biasa diperdengarkan adalah dubstep atau techno. Dua aliran ini adalah jenis musik yang memiliki tempo rancak dan rapat, serta minim suara vokal.

Dubstep dan techno juga dijadikan musik pengiring dansa. “Lebih nge-beat, lebih rapat temponya, jadi enak kalau buat pengiring tiap gerakan,” ujar pria yang bulan lalu berlaga di sebuah kompetisi flair bartender internasional di Bali.

Sedangkan dalam kompetisi, penilaian kualitas flair bartender biasanya dinilai dari ketangkasan dan keunikan gerak.

Pelaku flair bartender pemula mungkin sering menjatuhkan botol atau shaker pada saat latihan.

Namun, meskipun menjatuhkan botol dapat mengurangi penilaian dalam kompetisi flair bartender, ini tidak dianggap sebagai kesalahan fatal.

Kesalahan yang dianggap fatal adalah kegagalan menyajikan minuman ke pengunjung. Dalam kompetisi flair bartender biasanya terdapat ukuran waktu dan jumlah gelas tertentu.

“Misalnya, tiga gelas saji dalam waktu 15 menit, yah itu yang harus dipenuhi,” ujarnya. Namun, jika satu sloki minuman saja tidak dapat disajikan dalam waktu yang telah ditentukan, maka sang bartender dianggap gagal dalam menyajikan minuman.

“Bagaimanapun, meski memang untuk menghibur, tapi tetap tujuan awalnya adalah menyajikan minuman. Sebagus apapun atraksinya, kalau satu gelas saja gagal disajikan, yah dia gagal,” tutur laki-laki yang 2013 lalu meraih juara pertama kompetisi flair bartender yang diadakan Asosiasi Bartender Indonesia (ABI) Bali, yang kemudian mengantarkannya unjuk gigi di Negeri Tirai Bambu. (*)

Tips bagi flair bartender pemula:

- Pastikan waktu melakukan shaking memegang tutup shaker. Karena jika tidak, tekanan dari shaker akan menyebabkan tutup terlempar.
- Berhenti melakukan shaking saat shaker berembun dan dingin kurang lebih 15-20 detik.
- Jika dalam lima jam terakhir praktik belum menjatuhkan botol, tambahkan satu lagi botol dalam gerakan.
- Gunakan shaker tape, atau pita shaker. Gulungkan atau lekatkan pita mengelilingi bibir shaker. Pita ini akan menjaga jari-jari tergelincir turun selama manuver kecepatan tinggi.

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved