Griya Style

Pilihan Jenis dan Warna Lebih Beragam

Tetap Natural Meski Pakai Sintetis jadi Alasan Direktur PT Polymindo Permata, Junus Sumardi

Penulis: Ni Ketut Sudiani | Editor: Rizki Laelani
Pilihan Jenis dan Warna Lebih Beragam - GRIYA_STYLE(6).JPG
TRIBUN BALI/ I NYOMAN MAHAYASA
Pilihan Jenis dan Warna Lebih Beragam - GRIYA_STYLE_FOTO_ISTIMEWA(2).jpg
TRIBUN BALI/I NYOMAN MAHAYASA
Pilihan Jenis dan Warna Lebih Beragam - GRIYA_STYLE(5).JPG
TRIBUN BALI/I NYOMAN MAHAYASA
Pilihan Jenis dan Warna Lebih Beragam - GRIYA_STYLE(7).JPG

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Direktur PT Polymindo Permata, Junus Sumardi,  tidak hanya menggunakan bahan sintetis untuk atap alang-alang.

Ia juga memanfaatkan berbagai keunggulan sintetis untuk mempercantik dekorasi ruangan bangunan miliknya.

Sebagian besar dekorasi ruangan di kediamannya menggunakan bahan sintetis yang disebut virosurface, yang menyerupai anyaman bambu. Ada sekitar sepuluh pilihan warna dan jenisnya, termasuk teksturnya.

Di sebelah dapur, dipasang sejumlah kursi tempat berkumpul keluarga sembari menonton televisi. Agar tidak tampak membosankan, pada bagian dinding dipasang anyaman bambu sintetis berwarna gelap.     

Anyaman itu terus menyambung hingga menyentuh setengah bagian atapnya. Menurut Junus, anyaman itu dipasang di lokasi langsung oleh para tukang.

"Jadi awalnya hanya lembaran saja. Para tukang langsung menganyamnya di tempat. Ternyata hasilnya sangat bagus, rapi," ujarnya.  

Walaupun bahannya sintetis, namun, bentuknya sungguh menyerupai bahan alaminya.

Apabila diamati lebih dekat, dalam anyaman itu tidak terlihat ada sambungan. Katanya, menimbang bahan yang digunakan tidaklah begitu panjang, maka disambung dengan disolder.

"Diperlukan ketelitian dan telaten untuk menggarapnya," imbuhnya.

Hal serupapun dilakukan untuk plafon ruangan. Sebelumnya, masyarakat banyak yang menggunakan bahan anyaman bambu, hanya saja menimbang daya tahannya tidak lama, maka bisa disiasati dengan bahan sintetis.

Sebagian besar plafon ruangan memakai bahan virosurface. Ada beragam pilihan warna, dari yang terang hingga yang gelap. Tampilannya juga tampak begitu rapi.

"Memang saat memasangnya perlu lebih hati-hati agar plafonnya tidak bergelombang. Bahannya juga lebih berat, jadi perlu teliti sekali," terang Budi, kontraktor yang membantu penggarapan bangunan itu.

Selain itu, bahan sintetis juga tidak memerlukan perawatan khusus apapun. Seseorang hanya perlu membeli bahannya dan bisa langsung dipasang tanpa harus memberikan minyak atau bahan anti rayap.

"Jadi, begitu selesai dipasang, ya, sudah selesai. Tidak perlu susah-susah untuk disuntik atau direndam dengan obat khusus, terutama kalau menggunakan dekorasi bambu sintetis," tambah Budi.

Tidak berhenti di sana, pilar-pilar bangunanpun tidak lepas dari sentuhan bahan sintetis.

Pilar berbentuk tabung yang awalnya berwarna putih kemudian dililit menggunakan tali sintetis yang disebut twisted black.

Pilar dapat dililit penuh, atau hanya diberikan lilitan pada bagian tertentu saja, semisal bawah atau atas, sesuai dengan selera pemiliknya.    

Begitu pula dengan warnanya, bisa terang, atau disesuaikan dengan suasana keseluruhan. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved