Griya Style
Buat Tangga Melayang dari Jati dan Batu Alam
Sensasi alami di kediaman kontraktor asal Gianyar, AA Yenni Arini Dewi ST
Penulis: Ni Ketut Sudiani | Editor: Rizki Laelani
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Rumah yang penuh variasi, tidak hanya bisa dilakukan pada dekorasi dindingnya yang menggunakan beragam jenis batu alam, melainkan juga dapat dipadukan dengan bahan kayu jati.
Misalnya pada tangga di kediaman AA Yenni Arini Dewi ST di Batubulan, Gianyar. Ia memadukan batu alam dan kayu jati pada detail tangga di rumahnya.
"Seperti yang saya katakan, kami suka sesuatu yang menantang dan bervariasi. Jadi munculah tangga dengan bentuk seperti ini," terang Yenni.
Ia menggunakan kayu jati yang ukuran dan beratnya telah disesuaikan dengan beban yang akan menggunakan tangga itu.
Sekilas, tangga itu tampak melayang, hanya dibatasi dengan penyangga yang ternyata hanya menjadi dekorasi saja, bukan penyangga utama.
Ujung kayu batangan untuk tangga masing-masing dimasukkan pada kedalaman tertentu ke dalam dinding batu alam. "Ya, kira-kira beberapa sentimenter. Saya kurang tahu pastinya," jelas Yenni.
Meskipun tampak tidak kuat, namun setelah dicoba ke lantai tiga menggunakan tangga tersebut, ternyata memang tidak membahayakan dan tergolong kuat.
Saat ditanya darimana ia mendapatkan variasi tangga jenis itu. "Saya suka sesuatu yang penuh tantangan, yang kesannya tidak mungkin. Coba saja anda lari ke atas pakai tangga ini. Tidak akan roboh. Awalnya mungkin akan takut, tapi aman kok," jelas Yenni.
Pada bagian dinding tangga, Yenni memasang sejumlah hiasan berupa gulungan menjuntai, souvenir dari berbagai tempat yang pernah dikunjunginya, semisal Singapur, Australia, Jepang, Thailand, dan lainnya.
"Ya, biar menambah nilai artistik dan mengingatkan kami akan perjalanan yang menyenangkan," ungkapnya.
Sedangkan bagian bawah tangga, ia gunakan sebagai tempat menonton bersama. Di sana dipajang sebuah televisi dan beberapa hiasan yang juga hasil perjalanannya ke luar negeri.
Yenni yang suka mengoleksi barang antik dan unik juga mendekorasi ruangan dengan beberapa benda bersejarah yang sangat bernilai.
"Ya, intinya kami coba menghidupkan suasana rumah agar merasa lebih nyaman. Keluarga lebih banyak menghabiskan waktu di sini, jadi ya, dimaksimalkan," paparnya. (*)