Griya Style
Untuk Kepuasan Yenni Mencari Sendiri Batu yang Diinginkan
Sensasi alami di kediaman kontraktor asal Gianyar, AA Yenni Arini Dewi ST
Penulis: Ni Ketut Sudiani | Editor: Rizki Laelani
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Kekuatan batu alam masih menjadi pilihan bagi sejumlah warga Bali untuk mempercantik rumah.
Harga batu alam yang lebih mahal dibandingkan batu olahan pabrik, seakan tak jadi kendala.
Sensasi kedekatan dengan alam membuat orang tidak begitu mengindahkan harganya, sebagaimana yang dilakukan AA Yenni Arini Dewi ST.
Saat Tribun Bali bertandang ke kediaman pengusaha yang berlokasi di Batubulan, Gianyar ini, segera tampak banyak varian batu yang menghiasi rumahnya.
Kecintaannya pada batu alam membuat Yenni tidak tanggung-tanggung mencari sendiri sumbernya. "Untuk hal yang spesifik, saya ingin turun langsung ke lapangan," tuturnya.
Begitu pula dengan komposisi penyusunan, ia menentukan sendiri dan diskusikan dengan seorang arsitek.
"Masing-masing punya nafasnya sendiri. Jadi untuk urusan itu, saya tetap perlu ahlinya," imbuh Yenni.
Ada berbagai jenis batu digunakan sebagai kombinasi dinding rumah. "Sejak dibangun, saya tidak pernah menghitung berapa jumlah pasti jenis batu alamnya," ucap Yenni sambil memperlihatkan beberapa batu alam yang tampak terawat.
Rumah berlantai tiga itu, hampir semua dindingnya menggunakan batu alam, dari pagar pintu masuk utama rumah, hingga penghias kolam renang yang ada di lantai dua. Batu alam yang dipakai di antaranya batu jenis bullfrog, Yogyakarta, sirih, hijau Sukabumi, candi, marmer, juga batu terakota.
Ada pula yang menggunakan paras kerobokan dan cat tanah taro. "Sebenarnya rumah ini juga saya fungsikan sebagai show room. Jadi klien bisa datang langsung ke rumah untuk mendapat referensi, seperti apa jadinya kalau memakai jenis batu tertentu," ungkap Yenni, seorang kontraktor. (*)