Simpang Ring Banjar
Warga Luar Bali Bayar Kipem Rp 120 Ribu
Banjar Ambengan, Desa Peguyangan Kangin, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: imam hidayat
TRIBUN-BALI.com, DENPASAR - I Komang Artawan Putra tampak duduk santai di depan warungnya. Sesekali ia menyapa warga yang melewatinya. Pria berkepala plontos ini berasal dari Banjar Gunung Sari, Desa Sepang, Singaraja. Ia sudah menetap di Banjar Ambengan sejak tiga tahun lalu.
Sembari menghidangkan secangkir kopi susu, pria berprofesi sebagai Konsultan Hukum yang berkantor di Jalan A Yani ini mengatakan karakter santun ia adopsi dari karakter krama Banjar Ambengan.
"Di sini orangnya ramah-ramah. Meski sama penduduk pendatang sekali pun. Mereka tidak pernah menunjukkan ego. Terkadang, bila ada hal yang mengganjel di hatinya, anak-anak asli sini tidak segan-segan berdiskusi sama saya," ujarnya, Kamis (30/10).
Selain perlakuan warga banjar dinilai positif, kata Putra, pembayaran Kipem yang diberlakukan untuknya tidak besar, Rp 10 ribu per tahun. "Saya tidak tahu, apakah harga ini hanya untuk penduduk pendatang yang berasal dari Bali saja atau gimana. Tapi yang jelas, saya hanya bayar sedikit," ujarnya ramah.
Beberapa warga ditemui di Jalan Gustiwa yang merupakan kawasan kos di Banjar Ambengan mengatakan pembayaran Kipem tidak sama. Bahkan antara orang Bali sekalipun.
"Untuk orang Bali, ada Rp 10 ribu, ada juga yang Rp 20 ribu per kepala. Tapi untuk orang luar Bali lebih mahal lagi, Rp 120 ribu per kepala," ujar seorang perempuan yang tak mau dikorankan namanya.
Jefri seorang pria asal Flores. Ia bekerja sebagai buruh cetak ukiran berbahan koster. Penghasilan rata-ratanya Rp 1 juta per bulan. Penghasilan itu digunakan untuk membayar kos Rp 500 ribu dan biaya kebutuhan pokok untuk diri sendiri dan istrinya yang tidak bekerja.
Meski demikian, ia mengaku tidak keberatan kalau harus membayar Kipem Rp 120 ribu tersebut. "Saya sudah di sini, jadi harus mengikuti aturan yang ada,' ujarnya dengan logat Flores yang kental.
Kelian Dinas Banjar Ambengan, I Made Widiana mengatakan sejak beberapa bulan ini biaya Kipem untuk warga luar Bali telah diturunkan. Dari Rp 120 ribu menjadi Rp 100 ribu. Sementara, untuk asal Bali naik menjadi Rp 25 ribu.
"Biaya pembuatan kipem untuk warga luar Bali mengalami penurunan karena mereka tidak lagi membayar iuran ke dinas. Cukup bayar iuran ke adat saja," ujarnya. (weg)
Profil Banjar
Nama: Banjar Ambengan, Desa Peguyangan Kangin, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar
Kepala Keluarga: 80 KK
Kelian Dinas: I Made Widiana
Kelian Adat: I Nyoman Astawa
Organisasi Internal: PKK Ambengan, STT Bhuana Putra, Sanggar Seni AmbenganProfil STT
Nama: Bhuana Putra
Terbentuk: 31 Desember 1979
Anggota: 40 orang
Ketua: I Putu Juni Artawan