Griya Style

Rah Ming Desain Interior Studio untuk di Rumah

Gitaris XXX, Rah Ming buka pintu rumah untuk siapa saja

Penulis: Ni Ketut Sudiani | Editor: Rizki Laelani
Rah Ming Desain Interior Studio untuk di Rumah - Griya_Style.JPG
TRIBUN BALI/ I NYOMAN MAHAYASA
Rah Ming Desain Interior Studio untuk di Rumah - 1---0111--HL----Desain_Interior_Studio_untuk_di_Rumah.JPG
TRIBUN BALI/I NYOMAN MAHAYASA
Rah Ming Desain Interior Studio untuk di Rumah - 1---0111--HL----Desain_Interior_Studio_untuk_di_Rumah_(2).jpg
TRIBUN BALI/I NYOMAN MAHAYASA
Rah Ming Desain Interior Studio untuk di Rumah - 1---0111--HL----Desain_Interior_Studio_untuk_di_Rumah._._.JPG
TRIBUN BALI/I NYOMAN MAHAYASA

TRIBUN-BALI. COM, DENPASAR - Rumah pada umumnya hanya digunakan sebagai tempat tinggal dan ruang pribadi berkumpul keluarga.

Namun, tidak bagi I Gusti Ngurah Adiartha SE, gitaris XXX yang juga seorang pengusaha.

Ia justru mengolah rumahnya sekaligus menjadi studio dan tempat untuk nge-gym. Pria yang kerap dipanggil Rah Ming itu, sempat mengijinkan Tribun Bali bertandang ke kediamannya belum lama ini di Jalan Padma, Penatih, Denpasar.

Rumah berlantai tiga itu, ia manfaatkan sebagai tempat untuk pertemuan timnya yang bergabung dalam Kakul Production, EO yang didirikannya.

Saat memasuki ruang tamu di lantai satu, segera tampak nuansa musik, hal ini terlihat dari beberapa furnitur yang melambangkan musik cadas, seperti sebuah tengkorak.     

Lanjut ke lantai dua, Tribun Bali diajak melihat sebuah ruangan yang di dalamnya penuh alat-alat musik.

"Di sini digunakan untuk studio sederhana, hanya untuk berlatih saja, tapi tidak bisa rekaman," ucap
Dimas Dermawan, asisten pribadi Rah Ming.

Di dalam ruangan berukuran sekitar 3x10 m itu, disimpan pula tujuh koleksi gitar pribadi Rah Ming.

Masing-masing memiliki kenangan tersendiri. Satu di antaranya, gitar kesayangan Rah Ming yang pertama kali digunakan saat konser bersama XXX yang sampai saat ini masih sering dimainkan.

Bahkan, beberapa di antara gitar lainnya, sering ia pinjamkan ke orang lain. Ada pula case gitar klasik yang tampaknya sudah sangat tua, menyerupai tas yang umum digunakan para traveler.

"Tapi ini sangat bersejarah, makanya masih disimpan," tambah Dimas seraya menunjukkannya pada Tribun Bali.

Selain itu, ada juga drum elektrik, seperangkat alat DJ, dan peralatan musik lain yang keseluruhannya bisa bernilai ratusan juta, termasuk alat musik tradisional sitar yang biasanya dimainkan oleh para talent.

Ruangan yang banyak menyimpan barang berharga itu selalu dirawat dengan bersih dan apik. "Jangan sampai berdebu karena nanti akan mempengaruhi kualitas alat musiknya. Jadi harus rajin dibersihkan," tambah Dimas.

Sementara itu, untuk peralatan alat musik, mereka menggunakan cairan pembersih khusus. Temperatur suhu ruangan juga diatur agar tidak panas dan tak terlalu dingin. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved