Trend Property
Dee Mansion Fasilitas Apartemen Harga Losmen
bangunan penginapan yang tampak minimalis itu lebih banyak bernuansa natural, dan soft
Penulis: Ni Ketut Sudiani | Editor: Rizki Laelani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Fasilitas berkelas ternyata tidak selamanya harus mahal. Dee Mansion misalnya, sebuah apartmen di Jalan Pura Demak IV No 57, Denpasar ini, dapat dinikmati kenyamanan dan fasilitasnya dengan harga terjangkau.
Bahkan, harganya sebanding dengan harga losmen. Berada di pusat Kota Denpasar, Dee Mansion mengedepankan konsep ramah lingkungan dan kedekatan dengan alam.
Sejumlah tanaman perindang ditanam di sekeliling apartemen untuk lebih menyejukkan.
“Rencananya akan kami tambahkan beberapa pohon lagi,” kata Direktur Dee Mansion, Calvin Pranata sambil mengajak Tribun Bali melihat sejumlah kamar yang disediakan, belum lama ini.
Pemilihan warna untuk bangunan penginapan yang tampak minimalis itu lebih banyak bernuansa natural, dan soft. Misalnya cokelat, krem, putih, hitam, dan lainnya.
Tidak ada satupun penggunaan warna terang. Bangunan utamanya pun mengenakan batu alam putih. Menurut Calvin, memang tidak seutuhnya berkonsep minimalis.
Karena, yang diutamakan adalah kenyamanan dan kelas fasilitasnya juga kontribusi pada lingkungan.
Mereka juga memilih tidak menggunakan arsitektur Bali yang biasanya khas ukiran maupun penggunaan batu bata merahnya.
“Sebenarnya, semua pilihan dekorasi dan arsitekturnya ditentukan Pak Awen,” jelas Calvin. Awen yang lebih dikenal sebagai Pak Sigit itu adalah pria asal Surabaya, pemilik apartemen.
Apartemen yang dibangun tahun lalu itu, menyediakan 14 kamar standar, 14 kamar superior, dan 10 kamar VIP.
Masing-masing memiliki fasilitas yang tidak jauh berbeda dengan hotel bintang tiga. Namun, harganya terbilang murah, sesuai untuk para wisatawan yang sedang berlibur atau para murid yang sedang study tour di Bali.
Pada kamar tipe standar yang ukurannya 4x5 m, terdapat sebuah tempat tidur sekelas queen bed, televisi, kulkas mini, lemari pakaian, dan kompor kecil.
Selain fasilitas standar, di toilet disediakan juga air hangat. Semua kenyamanan itu dapat dinikmati dengan harga Rp 250 ribu per malam.
Di dalam ruangan, dekorasinya pun sangat diperhitungkan. Agar selaras dengan konsep awal, yakni dekat dengan alam, mereka menggunakan warna soft untuk cat dinding.
Sementara pada dinding barat yang menjadi pandangan utama pengunjung saat mereka menikmati tontonan televisi, dipasang wallpaper warna cokelat yang menggambarkan jalinan bambu.
Di atas meja, disiapkan juga makanan kecil yang bisa dinikmati pengunjung saat bersantai. “Semua furnitur yang ada di ruangan ini menggunakan kayu jati. Jadi kualitas fasilitasnya kami upayakan tetap nomor satu. Sudah setara hotel sebenarnya, hanya tidak ada pool saja,” terang Calvin.
Sementara untuk kamar tipe superior, luasnya tidak jauh berbeda dengan yang standar. Hanya bagian dapur yang ditempatkan pada ruang khusus dan lebih luas.
“Ya, kalau di sini, mereka bisa memasak lebih leluasa,” kata Calvin. Di beranda kamar, dipasang dua kursi kayu yang bisa digunakan untuk duduk santai sambil bercengkrama.
Rencananya dalam waktu dekat, akan ditambahkan satu meja di setiap beranda masing-masing kamar.
Pengunjung yang ingin menginap di kamar superior hanya perlu menambahkan Rp 25 ribu dari harga tipe standar.
Hanya saja apabila ada pengunjung yang ingin tinggal selama seminggu, mereka akan memberikan potongan sebesar lima persen, dan sepuluh persen untuk yang tinggal dua minggu.
“Kalau ada grup, potongannya akan berbeda lagi,” terangnya. Kesemua harga itu sudah termasuk breakfast dengan menu makanan khas Indonesia, seperti nasi goreng, mie goreng, atau bisa juga bubur ayam apabila di-request sebelumnya.
Ruang untuk breakfast ada di halaman depan, dekat pintu gerbang utama. “Ya, dibandingkan penginapan umum, kami menawarkan sesuatu yang berbeda. (*)