Griya Style
Batang Kelapa Makin Tua Semakin Kuat
Cocok untuk pilar dan memberi kesan alami, karena kayunya masih tetap utuh
Penulis: Ni Ketut Sudiani | Editor: Rizki Laelani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Batang pohon kelapa masih banyak diminati masyarakat Bali.
Misalnya untuk material pembuatan dinding rumah dan pilar, ada juga yang memanfaatkannya untuk furnitur.
Widiana beruntung menemukan satu batang pohon kelapa yang usianya sudah tua dan keras.
Ia mendapatkannya cuma-cuma dari seorang kawannya yang sedang menggarap proyek.
"Nah, waktu itu saya minta saja dan ternyata dikasi. Kalau beli mungkin harganya akan mahal," katanya.
Batang pohon kelapa kemudian digunakan untuk pilar bangunan rumah tempat berkumpul keluarga.
Widiana menjelaskan, pohon kelapa yang kayunya sudah tua itu biasanya sangat kuat dan awet.
Awalnya batang kelapa dihaluskan sehingga tidak melukai tangan saat pemasangannya. Setelahnya, dipoles dengan ultra.
"Kalau sudah begitu, akan memberi kesan alami, karena kayunya masih tetap utuh. Pemotongannya disesuaikan dengan tinggi bangunan rumah," terangnya.
Karena susahnya mencari bahan yang sama untuk pilar bagian rumah yang lain, Widiana tidak menggunakan batang pohon kelapa.
Nyaris dari sejumlah bangunan rumahnya yang masih menggunakan sistem tradisional Bali, hanya ada satu pilar yang menggunakan pohon kelapa.
Sisanya, ia memakai batu paras warna krem kecoklatan. Sementara untuk bagian lantai dan langit-langit rumah, menggunakan kayu yang juga berwarna coklat.
"Ya, biar tetap nyambung, tidak terlalu kontraslah. Kita siasati saja. Sebenarnya ini juga adalah rumah tua, maksudnya rumah yang sudah dibangun dari dulu. Saya modifikasi sedikit, tapi tetap sederhana, minimalis naruralis," terangnya. (*)