Simpang Ring Banjar
Warga Menyungsung Dua Pura Dalem
. Ada yang majejahitan di wantilan pura dan di teras gedong pengaruman, ada juga yang menyiapkan konsumsi di perantenan (dapur pura).
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Iman Suryanto
Para krama istri dari 63 Kepala Keluarga (KK) pengarep di Banjar Kekeran, Desa Angantaka, Abiansemal, Badung memadati Pura Kahyangan Tiga setempat, Rabu (24/12). Ada yang majejahitan di wantilan pura dan di teras gedong pengaruman, ada juga yang menyiapkan konsumsi di perantenan (dapur pura).
Kelian Adat Banjar Angantaka, I Wayan Nuka (65) saat ditemui wantilan Pura Kahyangan Tiga, mengatakan pihaknya tengah menyiapkan sarana upakara untuk perayaan piodalan di Pura Dalem, yang jatuh pada hari Tumpek Kuningan.
Jangka waktu yang diambil untuk penyelesaian sarana upakara ini empat hari. Supaya tidak mengganggu waktu kerja warga, prajuru banjar menerapkan sistem song. Pengayah dalam song atau pengarep ini tidak harus sudah menikah. Bisa juga diwakilkan anggota keluarga yang sudah masuk sekaa teruna teruni (STT). "Biar ada saja pengayah dalam suatu rumah," kata Nuka.
Di Banjar Kekeran, warga menyungsung dua Pura Dalem. Yakni Pura Dalem Nyaran dan Pura Dalem Soka. "Tak tahu kenapa bisa ada dua Pura Dalem. Orangtua saya sudah lahir, keadaannya sudah seperti ini. Selain tak ada yang memberi tahu, juga tak ada peninggalan prasasti ataupun lontar. Kami tidak tahu banyak tentang pura ini. Hanya mewarisi apa yang telah dijalankan leluhur saja," ungkapnya.
"Banjar kami, Pura Kahyangan Tiga tak seperti umumnya. Pura Desa, Puseh dan Dalem disebut Kahyangan Tiga. Namun di sini, selain tiga pura itu, juga ada Pura Mas Murug, Pura Taman, Melanting dan Pura Demung semua itu kata leluhur kami merupakan struktur Kahyangan Tiga," imbuhnya.
Banyaknya Pura dan sedikitnya warga banjar, kata Nuka, menjadi alasan Banjar Kekeran tidak memiliki sesuhunan. Namun warga setempat mengklaim sesuhunan mereka berada di daerah lain. Seperti sesuhunan barongket berada di Banjar Kutri, Sukawati, Gianyar. Sesuhunan Tapel Sidakarya di Anggabaya dan barong macan berada di Desa Sedang, Abiansemal, Badung.
Hal tersebut disebabkan ketiga sesuhunan itu, dalam pembuatannya menggunakan kayu pole yang terdapat di Banjar Kekeran. Pengakuan tersebut dikuatkan oleh lunga (datangnya) ketiga sesuhunan itu setiap Banjar Kekeran menggelar odalan bebangkit dan ritual pecaruan saat Kajang Kliwon Sasih Kenam sampai Kepitu. (*)