Griya Style

Coba Kreasi Bangunan Modern, Alit Tetap Pertahankan Pakem

Hal itu tampak pada bagian pintu ruang peristirahatan yang penuh ukiran.

Penulis: Ni Ketut Sudiani | Editor: Rizki Laelani
TRIBUN BALI/ I NYOMAN MAHAYASA

TRIBUN-BALI.COM - Ida Bagus Alit yang juga dikenal sebagai seniman patung, sangat penting untuk memperhatikan estetika sebuah bangunan agar memiliki nilai seni.

Pemilik rumah akan kerasan jika merasa nyaman di rumahnya di Geria Satria di Jalan Veteran, Denpasar.

“Jadi kalau duduk-duduk di rumah, bersantai, biar tidak bosan kan,” ujarnya. Meskipun mencoba untuk membuat sesuatu yang baru, namun Alit dan keluarga besarnya tetap berpegang pada pakem rumah adat Bali pada umumnya. “Mau tidak mau, harus tetap dipertahankan sisi tradisinya,” ucapnya.

Hal itu tampak pada bagian pintu ruang peristirahatan yang penuh ukiran. Selain itu, bisa juga dilihat dari beberapa sisi bangunan, seperti pinggiran jendelanya.

“Nah, untuk teras ini, dibuat melebar. Apabila ada upacara adat, semuanya bisa duduk di sini. Mereka dapat berkumpul bersama dan mengobrol. Ya, sambil ngopi juga,” ujarnya. Selain itu, dapat dimanfaatkan untuk tempat makan bersama.

Agar tampak menyatu, tepat di depan pintu berukir, pada sisi kanan dan kirinya, diletakkan dua buah guci khas Tiongkok.

Pada teras, juga dipajang beberapa aquarium, untuk menambah nuansa alam ditambahkan pot berisi tanaman hias, serta beberapa hiasan klasik lainnya.

Bahkan untuk sejumlah jendela, digunakan kaca lukis yang biasanya banyak ditemukan pada bangunan-bangunan di Eropa.

Menurut Alit, apabila sebuah rumah memiliki dekorasi yang tidak biasa, unik dan juga menarik, akan mengundang kerabat atau tamu untuk semakin betah berkunjung ke rumah. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved