Simpang Ring Banjar
Sekarang Pinjam, 5 Menit Langsung Cair
LPD Miliki Aset Rp 22 Miliar
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Iman Suryanto
TRIBUN-BALI.COM - Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Pakraman Sedang telah menjadi perbankan kepercayaan warga. Nilai asetnya mencapai Rp 22 miliar.
Di mata warga LPD menjadi alternatif untuk meminjam dan menabung. Hal inilah yang menjadikan LPD yang akan menginjak usia 29 tahun ini bisa tetap eksis menyokong pendanaan kegiatan adat.
I Nyoman Suandi (48) warga Banjar Sedang yang ditemui di rumahnya, Senin (19/1), mengaku lebih cenderung meminjam di LPD. Sebab bunga yang relatif kecil dan pelayanannya pun cepat. Kata dia, "Sekarang minta (minjam), belum lima menit sudah cair uangnya."
Ketua LPD Desa Pakraman Sedang, I Made Sujana mengatakan lembaga simpan pinjam tersebut terbentuk pada tahun 1986. Dana pihak ketiga atau tabungan yang saat ini dimiliki LPD ini lebih dari Rp 20 miliar, kredit beredar Rp 16 miliar dan aset yang dimiliki Rp 22 miliar. Kata dia, karena nasabanya lebih banyak menabung dari pada meminjam, membuat LPD ini kelebihan lukuiditas.
"Sekarang ada Rp 7 miliar di BPD Bali. Namun saya tidak melakukan ekspansi. Sebab, lebih baik uangnya tidak berjalan daripada berputar, ujung-ujungnya macet," ungkapnya.
Sebagai ketua LPD, Sujana tidak menampik sering mendapatkan sindirian dari lembaga simpan pinjam non Desa Adat yang mengatakan LPD hanya mengumpulkan uang tanpa harus membayar pajak. Menurut dia, LPD memang tidak membayar pajak ke pemerintah. Namun membayar pajak ke desa pakraman.
"Setiap tahun kami memberikan 20 persen keuntungannya ke desa pakraman. Dari desa pakraman, 70 persen digunakan untuk kegiatan sosial dan keagamaan, dan sisanya lagi untuk menunjang kegiatan olahraga, bazar dan sebagainya. Ini lah pembayaran pajak kami, yang bisa langsung dirasakan oleh masyarakat," ujarnya.
"Saya mengakui, Prof Ida Bagus Mantra memang orang yang sangat cerdas," celetuknya. Profesor Ida Bagus Mantra merupakan pencetus keberadaan LPD di Bali. (*)