Bali Paradise
Jala Food Court and Lounge, Rasa Enak Harga Cocok
Berbagai jenis kuliner dalam satu tempat ada di Jala Food Court and Lounge,mulai dari hidangan Bali, Bandung, Jawa Timur, Lombok dan lainnya
Penulis: Cisilia Agustina. S | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Menjelang malam, suasana lebih romantis dengan nyala lampion-lampion yang menggantung di antara pepohonan. "Suasana malam di sini memang yang juga kami ingin tonjolkan, karena berbeda saat siang hari," tambah Joram.
Selain itu, Jala Food Court and Lounge juga akan menyediakan ruang VIP, karaoke dan juga ruang meeting. Rencananya ruangan-ruangan tersebut akan dibuka untuk umum setelah grand opening, rencananya setelah Nyepi.
Saat ini, food court yang masih dalam suasana soft opening sejak 21 Februari 2015 ini, mulai dijadikan tempat berkumpul beberapa komunitas. Melihat kapasitas yang cukup besar, tak jarang, banyak juga yang mengadakan acara-acara. Mulai dari gathering, reunian hingga ulang tahun.
Masih dalam rangka soft opening, Jala Food Court and Lounge mengadakan promosi berupa diskon 10 persen. Potongan harga tersebut berlaku untuk setiap pemesanan makanan apapun di sini.
Selain itu, ke depannya, entertaiment juga akan dihadirkan di Jala Food Court and Lounge. Setiap weekend, rencananya akan digelar live music. Dengan konsep akustik, live music ini akan diadakan Sabtu dan Minggu saat waktu makan malam.
Dengan area parkir yang cukup luas, para pengunjung tak perlu khawatir untuk membawa kendaraannya ke sini. Baik mobil atau motor, dapat diakomodasi di sinI.
Selain untuk menyalurkan hobi kuliner para pemiliknya, Jala Food Court and Lounge ini didirikan untuk memberi kesempatan para tenant ini untuk berkembang dan mengenalkan masing-masing makanan andalannya. Berbagai tenant tersebut pun harus melalui tahap seleksi terlebih dahulu sebelum bergabung.
"Sebelumnya kami melakukan food testing untuk para tenant yang mendaftar. Pada food testing tersebut, para owner mencicipi hidangan dari masing-masing tenant tersebut," ujar Made.
Menurut Joram, hampir sekitar 150 tenant yang waktu itu mendaftar untuk bergabung. Namun, juga tetap dibatasi dengan kriteria-kriteria yang sesuai dengan para owner di sini. Seperti kecocokan harga dan juga rasa.
Dari setiap makanan yang lolos dari penilaian para owner, itulah yang kemudian bisa bergabung menjadi bagian dari Jala Food Court and Lounge. Selain itu, jenis tenant yang juga bisa bergabung adalah yang berpengalaman, dalam artian pernah buka di tempat lain atau punya pengalaman kuliner sebelumnya.
Di sini jenis kerja sama yang dilakukan adalah share profit dari omzet yang didapatkan oleh masing-masing tenant. Jadi tak perlu membayar sewa untuk tempat lagi.
"Kami ingin membantu para tenant yang berpotensi. Jadi tak perlu bayar sewa mahal, cukup dengan share profit," kata Joram.
Tak hanya itu, dengan dibukanya Jala Food Court and Lounge, mereka ingin membatu pemerintah setempat dalam membuka lapangan pekerjaan. Sehingga masyarakat sekitar dapat bekerja menjadi staf di sini. (*)
Jala Food Court & Lounge