Nyepi di Bali
Ogoh-ogoh Raksasa di Jalan Nusa Kambangan Jadi Bahan Selfie
Ogoh-ogoh berbentuk babi raksasa yang terletak disisi jalan depan Banjar Beraban, Desa Pekraman Dauh Puri Kauh.
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Iman Suryanto
Laporan Wartawan Tribun Bali, A A Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, DENAPSAR - Kadek Dudik melambatkan laju motornya saat memasuki jalan Nusa Kambangan, Denpasar. Keadaan ini disebabkan banyaknya kendaraan yang parkir di pinggir jalan, sehingga membuat arus lalu lintas macet dari dua arah.
Hal ini disebabkan oleh adanya Ogoh-ogoh berbentuk babi raksasa yang terletak disisi jalan depan Banjar Beraban, Desa Pekraman Dauh Puri Kauh.
Ogoh-ogoh yang memiliki tinggi mencapai 5 meter dan panjang 12 meter ini, langsung 'menghipnotis' siapa saja yang melihat untuk berhenti dan mengambil telepon selulernya untuk berselfie dengan latar Ogoh-ogoh tersebut.
Selain dia, beberapa pengendara sepeda motor lainnya melakukan hal yang sama. Yakni berselfie dengan latar ogoh-ogoh babi raksasa bertema 'Nangluk Merana' ini.
Menurut Ketua STT Dharma Putra, Banjar Beraban, Wayan Agus Saputra saat dijumpai Tribun Bali mengatakan judul Nangluk Merana diambil berdasarkan kegiatan adat dan agama di Bali dalam prosesi mengusir hama baik itu ulat, ular dan babi hutan yang menggangu perkebunan masyarakat.
Pria berusia 23 tahun ini mengatakan, bahwa tradisi nangluk merana merupakan tradisi klasik di Bali.
Sebab ritual ini biasa dilakukan guna mengusir hama dari pertanian dan perkebunan warga sejak zaman dahulu.(*)