Tragedi Angeline

Keluarga Agus Tai Menangis, Minta Polisi ‘Usut Otak Pembunuhan Angeline’

Suasana haru menyelimuti kediaman orangtua Agus yang berada di kebun. “Kami tidak menyangka Agus bisa berbuat keji seperti itu," ucap Hiwa.

facebook
Kandokang Madi (baju kuning, kedua kiri), ibunda Agustinus Tai, saat ditemui di kediamannya di Desa Rambangaru, Kecamatan Haharu, Sumba Timur, Sabtu (13/6/2015). 

TRIBUN-BALI.COM, WAINGAPU - Keluarga Agustinus Tai (23) di Desa Rambangaru, Kecamatan Haharu, Kabupaten Sumba Timur, tidak yakin Agus membunuh Angeline.

Selama hidup di Sumba, Agus di mata keluarga dan warga merupakan anak yang baik.

Belum pernah sekalipun melakukan tindak kejahatan.

(BERITA TERKAIT >>> Tragedi Angeline)

Demikian disampaikan Kandokang Madi (ibunda Agus), Hiwa Hamandoru (kakak sulung Agus), Mardiyanti Atandima (adik bungsu Agus), dan Yuliana Hawitawani (kakak ipar Agus), saat ditemui di Desa Rambangaru, Sabtu (13/6/2015).

Kandokang Madi (55) meminta Agus berbicara jujur. Ceritakan apa yang sebenarnya terjadi.

"Agus kalau engkau yang melakukan itu (membunuh), bicara jujur saja. Kalau bukan engkau yang buat, harus kasih tahu dengan jujur juga. Kalau engkau dibayar, disewa, bilang saja. Mengaku dengan jujur. Apa yang engkau buat menyusahkan keluarga. Kita sudah hidup susah, engkau buat masalah lagi. Kami semua sedih dengan kau punya perbuatan," ujar Kandokang Madi.

Kandokang Madi berbicara dalam bahasa Sumba, kemudian diterjemahkan oleh Mengi Pati.

Selama wawancara, Kandokang Madi menangis.

Mardiyanti Atandima, adik bungsu Agus dan anggota keluarga lainnya juga menangis.

Suasana haru menyelimuti kediaman orangtua Agus yang berada di kebun.

Kandokang Madi yang ditemui seusai pulang berbelanja dari Pasar Kapunduk -- sekitar 2 Km dari rumahnya -- tidak banyak bicara.

Ekspresi kesedihan terpancar dari wajahnya yang sudah mulai keriput.

Kakak Agus, Hiwa Hamandoru (32) menyampaikan turut berdukacita atas meninggalnya Angeline.

“Kami tidak menyangka Agus bisa berbuat keji seperti itu," ucap Hiwa.

Mardiyanti Atandima (17), mengenal Agus sebagai kakak yang baik.

Agus tidak suka cari masalah. Kakaknya tidak pernah ribut dengan saudara-saudara. 

"Agus sayang keluarga. Dia orang baik. Selama di sini tidak punya masalah. Kami kaget dia terlibat kasus pembunuhan," ujar Yanti, demikian Mardiyanti Atandima, disapa.

Gadis yang baru tamat SMP ini, tidak yakin kakaknya Agus sebagai pelaku pembunuhan.

"Kalau dia terbukti bersalah, silakan polisi proses. Keluarga pasrah. Keluarga yakin Agus tidak sendirian. Polisi harus bisa ungkap siapa yang menjadi otak pembunuhan Angeline," katanya. (*)

Info ter-UPDATE tentang BALI, dapat Anda pantau melalui:

Like fanpage >>> https://www.facebook.com/tribunbali

Follow >>> https://twitter.com/Tribun_Bali

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved