Gili Trawangan Mempesona, Omzet 1 Cidomo Capai Rp 1 Juta Per Hari
Pesona Gili Trawangan tidak hanya memikat wisatawan lokal, namun juga wisatawan mancanegara.
Penulis: Ida A M Sadnyari | Editor: gunawan
TRIBUN-BALI.COM, GILI TRAWANGAN - Pesona Gili Trawangan tidak hanya memikat wisatawan lokal, namun juga wisatawan mancanegara.
Pulau kecil di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat Ini patut dimasukkan dalam daftar tujuan wisata Anda.
Sepintas suasananya mirip dengan Bali ketika menelusuri setapak di pinggir pantai yang bertabur pasir putih.
Hanya saja, uniknya di sini, kita tidak akan menemukan kendaraan bermotor. Yang ada hanya sepeda kayuh dan Cidomo.
Seperti perjalanan rombongan Pelatihan Wartawan Bali Nusra yang diselenggarakan Bank Indonesia, Jumat (4/12/2015).
Dari Bali tepatnya Pelabuhan Padang Bai, Karangasem bisa ditempuh dengan speed boat selama kurang lebih 2 jam.
Menyeberang dari Padang Bai menggunakan speed boat Semaya One Cruise cukup mengeluarkan kocek Rp 500 ribu per orang.
Boat berangkat pukul 09.20 Wita dan tiba di Gili Trawangan pukul 11.30 Wita.
Selama di perjalanan di laut, boat tersebut tidak langsung menuju Gili Trawangan, namun singgah mengambil maupun menurunkan penumpang di Teluk Nara dan Gili Air yang jaraknya sangat dekat dengan Gili Trawangan, hanya sekitar 10 menit setiap pemberhentiannya.
Air lautnya tampak jernih kebiruan.
Sesampai di Dermaga Gili Trawangan, terlihat wisatawan ramai bersepeda maupun berjalan kaki.
Sedangkan cidomo sebagian besar hanya digunakan untuk mengangkut wisatawan dari dermaga ke resort tempat menginapnya.
Seperti rombongan BI, pada kesempatan ini menginap di Hotel Ombak Sunset.
Dari dermaga ke hotel ini ditempuh dengan cidomo kurang lebih 15 menit.
Cidomo yang ditarik oleh seekor kuda bisa dinaiki oleh maksimal empat orang penumpang dan seorang kusir.
Fasilitasnya cukup memadai, setiap cidomo dilengkapi HT sehingga memudahkan komunikasi antar sesama kusir maupun pihak manajemen ketika ada tamu yang harus diantar.
Menurut Sahdy, seorang kusir Cidomo Janur Indah mengatakan, kunjungan wisatawan di Gili Trawangan semakin meningkat.
Dalam sehari, ia bisa mengangkut penumpang sebanyak sepuluh kali dari dermaga menuju tempat menginap wisatawan.
"Tarif Cidomo untuk sekali angkut Rp 100 ribu untuk empat orang. Dalam sehari kami bisa mendapatkan Rp 1 juta," ungkapnya.
Ada yang menarik selama perjalanan menggunakan cidomo. Kuda pun bisa merasa lelah.
Ketika di perjalanan kuda tiba-tiba berhenti padahal belum sampai di tujuan, Sahdy mengatakan kuda tersebut ngambek. Sehingga harus diam sejenak, atau bagian bisa diganti dengan cidomo lain.
Menarik, wisata di Gili Trawangan masih banyak yang perlu dieksplore.
Lebih seru lagi menelusuri Gili Trawangan dengan sepeda gayung yang bisa disewa di sepanjang jalan di pinggir Pantai Gili Trawangan.(*)