Hujan Deras Sampai Februari, Warga Bali Harus Waspada Longsor
Data tanah longsor yang harus diwaspadai masyarakat Bali pada umumnya berada di daerah pegunungan dan lereng bukit.
Laporan Wartawan Tribun Bali, AA Gde Putu Wahyura
TRIBUN-BALI.com, DENPASAR – Memasuki musim penghujan pada Desember 2015, daerah-daerah di Bali mulai siap siaga mengantisipasi banjir dan tanah longsor.
Informasi yang diperoleh dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Provinsi Bali menyebutkan bahwa puncak hujan lebat dan angin kencang dimulai Desember 2015 dengan intentsitas hujan tinggi di bulan Januari sampai Februari 2015.
“Sesuai dengan informasi prakiraan cuaca dari BMKG bahwa kita di Bali memasuki musim hujan pada Desember 2015. Dan diperkirakan puncaknya pada Januari sampai Februari 2015,” ujar Kepala BPBD Bali, Dewa Indra, di kantor BPBD Bali, di Denpasar, Rabu (16/12/2015).
Beberapa titik rawan banjir yang harus diwaspadai masyarakat Bali terletak di wilayah Denpasar dan Badung Selatan.
Sedangkan data tanah longsor yang harus diwaspadai masyarakat Bali pada umumnya berada di daerah pegunungan dan lereng bukit.
“Kami BPBD Bali sudah memetakan daerah rawan banjir yang pada umumnya di Denpasar dan Badung Selatan. Sedangkan untuk banjir bandang itu di wilayah Buleleng yang biasanya sungainya kering, ketika intensitas hujan yang tinggi turun air dari hutan lalu terjadi banjir. Sedangkan untuk daerah rawan longsor ada beberapa titik di kawasan pegunungan dan lereng bukit,” ujarnya.
Ia mengimbau masyarakat yang tinggal di wilayah lereng gunung, ataupun bantaran sungai untuk mewaspadai dampak dari turunnya hujan lebat di Pulau Bali.
“Kalau intensitas hujan yang tinggi sebaiknya masyarakat yang tinggal di pinggir-pinggir sungai, bantaran sungai, lereng gunung, dan lereng bukit, sebaiknya pindah ke rumah keluarga ataupun fasilitas milik desa dan banjar. Ini terutama saat curah hujan meningkat,” ujarnya. (*)