Bentrokan di Lapas Kerobokan
Ayah Donal, Korban Bentrok Ormas di Bali, Bingung Bayar Biaya Autopsi Jenazah Anaknya
Nyoman Lendra (50) mengeluh tidak memiliki biaya untuk membayar autopsi jenazah anaknya, Made Mertayasa alias Donal, Sabtu (19/12/2015).
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Nyoman Lendra (50) tampak kebingungan mengurus jenazah putranya, Made Mertayasa alias Donal, korban bentrokan di Jalan Teuku Umar, Denpasar, Bali.
Ia mengeluh tidak memiliki biaya untuk membayar autopsi jenazah anaknya, Sabtu (19/12/2015).
“Ternyata disuruh bayar autopsi. Biayanya kalau tidak salah Rp 1,1 juta,” keluhnya.
Ia pun terlihat masuk keluar ruang Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah.
Ia mengaku biaya autopsinya dirasa berat.
(Resepsi Pernikahan Januari Tinggal Harapan, Donal Tewas dalam Bentrok di Teuku Umar)
Sebab istrinya di rumah, Abiansemal, Badung, juga sedang sakit.
Ia telah meminjam banyak uang ke kerabat untuk membayar biaya pengobatan istrinya.
Belum lagi duka yang mendalam setelah ditinggal putra kesayangannya.
“Saya sih sudah ikhlas dengan kepergiannya (Donal) meskipun berat, tapi ditambah harus mengeluarkan biaya jadinya tambah bingung,” ucap pria yang saat itu mengenakan pakaian adat.
(Pohon Ganja dan Jenglot Juga Ditemukan di Blok Lapas Kerobokan)
Ia datang bersama keluarga besar dan teman putranya.
Beberapa anggota keluarga juga terlihat sibuk saat harus mengurus surat ke Polresta Denpasar.
(Inilah Hasil Autopsi Penyebab Kematian Empat Korban Bentrokan Ormas di Bali)
Rencananya setelah diautopsi, keluarga segera membawanya pulang ke rumah dan menggelar upacara.
“Rencananya tanggal 24 Desember akan diadakan upacara,” ucapnya. (jsp)
Info ter-UPDATE tentang BALI, dapat Anda pantau melalui:
Like fanpage >>> https://www.facebook.com/tribunbali
Follow >>> https://twitter.com/Tribun_Bali