Bentrokan di Lapas Kerobokan

Ini Fakta Mengejutkan Berbagai Temuan di Lapas Kerobokan

Menurut penuturan seorang mantan narapidana Lapas Kerobokan, WP (32), lapas terbesar di Bali ini merupakan surga dunia bagi mafia narkoba dan senpi.

Tribun Bali/ I Nyoman Mahayasa
Barang bukti berupa 2 Revolver rakitan kaliber 0,22 dan 92 peluru, yang ditemukan aparat gabungan Polri dan TNI di dalam Lapas Kerobokan, Badung, Bali, Sabtu (19/12/2015). 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Selain menjadi "gudang" senjata tajam para narapidana, Lembaga Pemasyarakat (Lapas) Kelas IIA Denpasar di Kerobokan, Badung, Bali juga menjadi sarang mafia narkoba.

Hal ini diungkapkan seorang mantan napi dan seorang petugas Lapas Kerobokan kepada Tribun Bali, Minggu (20/12/2015).

(Lapas Kerobokan Jadi Surga Para Mafia, Oknum Sipir Mata Duitan Jadi Kaki Tangan?)

Pihak Kanwil Hukum dan HAM Bali bersama Kalapas pun tengah melakukan pemeriksaan terhadap petugas lapas untuk mencari tahu penyebab masuknya narkoba dan sajam secara mudah ke dalam lapas.

Diduga petugas lapas banyak yang ikut "bermain" dengan menerima sogokan untuk memasukkan sajam dan narkoba dengan bebas.

"Sekarang ini kami masih melakukan pemeriksaan terhadap para petugas lapas mengenai masuknya barang-barang berbahaya itu," jelas Kadiv Pemasyarakatan Kanwil Hukum dan HAM Bali, Nyoman Putra Surya, saat dihubungi, Minggu (20/12/2015).

Dijelaskannya, pemeriksaan sedang berlangsung dan baru memeriksa dua petugas lapas.

"Ini kita baru memeriksa dua petugas lapas, nanti perkembangannya pasti akan kita sampaikan," ujar Putra Surya.

Dalam beberapa kali penggeledahan di Lapas Kerobokan pasca bentrok antar-napi dari ormas-ormas di Bali yang menyebabkan dua korban tewas, petugas gabungan menemukan berbagai jenis sajam dan senjata api (senpi).

Bahkan terdapat sebuah bunker yang berfungsi mirip gudang senjata di satu sel di Blok C.

Selain itu ditemukan pula beberapa paket ganja kering seberat sekitar 2 kilogram serta satu pohon ganja setinggi 30 cm di dalam pot, lima paket sabu seberat 2 gram, 4 butir ekstasi, alat isap (bong) narkoba, 20 liter arak, 5 botol kecil miras civas regal, dan 3 buku tabungan.

Yang unik, juga ditemukan 1 sosok jenglot atau makhluk pesugihan.

Menurut penuturan seorang mantan narapidana Lapas Kerobokan, WP (32), lapas terbesar di Bali ini merupakan surga dunia bagi mafia narkoba dan senpi.

Sebab di dalam lapas mereka bisa berdagang dengan aman dan nyaman.

Saat ditemui di desa kecil nan indah di Kabupaten Badung, Minggu (20/12/2015) siang, WP yang juga mantan anggota ormas ini menceritakan bahwa tidak sedikit pengedar narkoba sengaja masuk atau minta dimasukkan kembali ke dalam lapas.

Sebab di dalam lapas, orang tersebut dapat secara leluasa melakukan transaksi jual beli narkotika dan obat terlarang lainnya.

"Bukan hanya dijual di kalangan napi (narapidana) saja. Tapi juga ke luar lapas," ujar WP, yang pernah dipenjara selama lima tahun di Lapas Kerobokan akibat kasus pencurian yang dilakukannya 10 tahun silam.

Berdasarkan keterangan WP, barang terlarang yang didapatkan oleh pengedar di dalam lapas datangnya dari luar negeri.

WP mengatakan, cara berkomunikasi dilakukan menggunakan alat canggih menyerupai telepon rumah, namun berisi tambahan komponen yang menurutnya asing. 

"Telepon itu dipasangi antena dan tombol-tombol lainnya. Saya belum pernah melihat benda itu di luar lapas ataupun di televisi. Katanya alat-alat itu digunakan supaya pembicaraan mereka tidak disadap," ujar pria yang pernah satu blok dengan mafia pengedar narkotika itu.

Setelah sepakat, barang tersebut dibawa ke dalam lapas dengan cara dimasukkan ke dalam makanan ayam atau sentrat.

Sentrat bukanlah hal asing bagi penghuni lapas, baik sipir maupun napi.

Sebab di dalam lapas beberapa napi juga memelihara ayam untuk menghilangkan kejenuhan. 

"Di dalam ada kandang ayam. Nah, di dalam sentratlah biasanya ganja, narkotika, dan sejenisnya dimasukkan," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved