Bentrokan di Lapas Kerobokan

2 Ormas Bentrok, Pasek Pertanyakan ‘Bali Mandara’

Slogan Bali Mandara (aman, damai, sejahtera) menjadi pertanyaan sendiri bagi politisi Bali, Gede Pasek Suardika.

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: gunawan
Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Bentrok ormas di Jalan Teuku Umar Denpasar, Kamis (17/12/2015) 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Slogan Bali Mandara (aman, damai, sejahtera) menjadi pertanyaan sendiri bagi politisi Bali, Gede Pasek Suardika.

Menurut dia, adanya bentrok antar ormas adalah pembuktian bahwa Pemprov Bali harus berani mengambil sikap terhadap hal ini. Sebab, dampak bentrok di Lapas Kerobokan cukup membuat kekhawatiran terhadap pariwisata Bali.

"‎Pemprov harus nyata melaksanakan Bali Mandara. Dari keamanan, damai dan sejahteranya. Jangan hanya Mandara itu ditempel saja di tol-tol atau di tempat lainnya. Mandara itu, ya, begini ini ada persoalan seperti ini harus mampu mengatasi dan memberikan solusi," tegas Pasek usai mengujungi Lapas Kelas II A, Kerobokan, Badung, Denpasar, Bali, Kamis (24/12/2015).

Pasek mengaku, persoalan kemanan dengan berujung pembubaran ormas adalah kewenangan Pemprov Bali. Dengan begitu, Pemprov mesti mengambil sikap.

Dia mencontohkan, pasca insiden itu, pemprov bisa saja melakukan pengamanan dengan melibatkan polisi, keamanan lapas dan pecalang. Keamanan dan sarana keamanan untuk personil ditingkatkan.

"‎Lapas ini juga dihuni oleh orang asing. Jika orang asing menjadi korban, resikonya lebih lagi. Dengan Bali Mandara, keamanan untuk pecalang dan sisi teruna dan teruni harus dikuatkan," pungkasnya.

Hingga saat ini, Lapas Kerobokan dihuni sekitar 991 Napi. Jumlah tahanan itu dari 22 negara di seluruh Dunia.(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved