Tragedi Angeline
2 Rumah Produksi Bersaing Bikin Film Engeline, Hamidah Nangis Saat Jumpa Pers
Seolah tak mau kalah, hanya berselang sehari, Kamis (7/1/2016), giliran rumah produksi PT Citra Visual Sinema yang mengumumkan pembuatan film Engeline
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA ‑ Di tengah proses hukum yang masih terus berjalan, kisah tragis kehidupan bocah delapan tahun, Engeline Christina Megawe, menjadi rebutan untuk diangkat ke layar lebar.
Dua rumah produksi di Jakarta berlomba-lomba dan bersaing untuk membuat film tentang Engeline hingga akhirnya memunculkan pro dan kontra.
(Ibu Kandung Engeline Beri Izin pada 2 Rumah Produksi?)
Adalah rumah produksi Sonia Gandhi Cinema yang pertama kali mengumumkan penggarapan film tentang Engeline. Produser sekaligus pemilik rumah produksi Sonia Gandhi Cinema, Sonia Gandhi (23), bersama sejumlah pemeran film dengan judul 'Angeline; Inspiring of True Story Angeline' menggelar acara syukuran di Jakarta, Rabu (6/1/2016).
Seolah tak mau kalah, hanya berselang sehari, Kamis (7/1/2016), giliran rumah produksi PT Citra Visual Sinema yang mengumumkan pembuatan film Engeline dengan judul 'Untuk Angeline'.
Setelah melakukan acara syukuran, mereka bahkan langsung memulai syuting perdana di Pondok Indah, Jakarta.
Ibu kandung Engeline, Hamidah, ikut menyaksikan langsung pembuatan film tersebut.
Adapun Sonia Gandhi Cinema baru menuntaskan tahap casting atau pencarian pemeran yang dilakukan sejak Desember 2015 lalu.
"Kami casting pemain, sudah buat teasure, soundtrack, casting penyanyi untuk soundtrack. Dan sekarang sedang coaching akting untuk para pemeran. Mulai produksi untuk shooting Februari 2015," ujar Sonia Gandhi (23), gadis muda yang menjadi produser sekaligus pemilik rumah produksi Sonia Gandhi Cinema.
(Pembuatan Film Engeline, Hotma Sebut Cuma Ingin Cari Duit)
Para pemeran film 'Angeline; Inspiring of True Story Angeline' adalah Roy Marten berperan sebagai Douglas atau ayah angkat Engeline.
Ida Zein menjadi Margrieth (ibu angkat), Krisna Mukti sebagai Rosidiq (ayah kandung), Andi Soraya sebagai Hamidah (ibu kandung), Tabulok akan berperan sebagai Agus Tay Hamdamay (pembantu di rumah Margrieth).
Selain itu, ada aktris Rency Milano yang berperan sebagai kakak angkat Engeline, Yvonne Caroline, dan Sonia Gandhi ikut bermain sebagai Christine.
Sedang Regina (mantan istri Farhat Abbas) akan bermain sebagai tetangga Engeline.
Pemeran utama film ini akan diperankan artis cilik Meylani Fahira sebagai Engeline.
Sonia Gandhi merencanakan pembuatan film bulan Februari dan tayang perdana Mei 2016. "Target shooting selesai lebih kurang setengah bulan.
Itu sudah di‑time‑table. Tapi, itu belum editing dan finishing lainnya, kerjasama penayangan di bioskop, bisa tayang awal Mei 2016," bebernya.
Jika pihak Sonia Gandhi menjadwalkan tayang perdana Mei 2016, pihak PT Citra Visual Sinema yang dipimpin Niken Septikasari menjadwalkan filmnya sudah diputar April 2016.
Menurut sang sutradara, Djito Banyu, proses pengambilan gambar yang dimulai kemarin, Kamis (7/1/2016), tidak akan berlangsung lama hingga tayang.
"Shooting film diusahakan 25 hari, sebagian besar dilaksanakan di Bali. Jadwal penayangan mudah-mudahan awal April ini," kata Djito dalam konferensi pers di kawasan Pondok Indah Mall, kemarin.
Film yang bertajuk 'Untuk Angeline' ini diharapkan bisa menginspirasi masyarakat luas.
Djito mengaku sangat paham bagaimana mirisnya kisah penyiksaan anak yang juga tak hanya satu kasus saja di Indonesia.
Terutama, lanjut Djito, masyarakat Indonesia bisa terketuk hati nuraninya untuk menetahui kasus seperti yang menimpa Engeline tidak hanya sedikit.
"Film ini semoga bisa menginspirasi bagi pemirsa di Indonesia, semoga tidak ada Engeline lainnya," ungkap Djito.
Niken dan Djito kemudian memperkenalkan beberapa aktor dan aktris yang akan bermain dalam filmnya itu.
Pemain utama, yakni Naomi Ivo sebagai pemeran Engeline, Kinaryosih, Teuku Rifnu Wikana, dan Roweina Umboh. Adapun pemain bintang tamu, yakni Paramitha Rusadi, Dewi Hughes, Emma Waroka, dan Ratna Riantiarno.
Pada acara syukuran tersebut, ibu kandung Engeline yang berasal dari Banyuwangi, Hamidah, turut dihadirkan.
"Kita sudah mendapatkan izin dari ibu Hamidah. Surat izin resmi sudah dipersiapkan sama kuasa hukum kami, secara hitam putih. Jadi kami sudah resmi dapat izin dari ibu Hamidah," kata Niken.
Selama jumpa pers berlangsung, Hamidah hanya menunduk terdiam dan sesekali meneteskan air mata, lantaran tak kuasa menahan tangis mengingat nasib Engeline yang dibunuh secara tragis.
Dari pihak Sonia Gandhi Cinema juga mengklaim telah berkomunikasi dan meminta izin kepada orangtua kandung Engeline.
"Saya juga komunikasi izin ke ibunda kandung Engeline dan ada pimpro, Indra, yang sudah menemui ibu kandungnya. Mereka setuju," jelas Sonia.
Untuk memuluskan pembuatan film, Sonia Gandhi Cinema juga mengaku telah meminta izin ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Kementerian Perlindungan Anak dan Perempuan, Polda Bali, Gubernur Bali, dan beberapa pihak lain.
Menurut Sonia, sejauh ini belum ada pihak yang menyampaikan keberatan atas rencana pembuatan film Engeline.
Ia berjanji filmnya tak akan menyalahkan atau mengadili pihak-pihak tertentu yang kini menghadapi persidangan kasus pembunuhan Engeline. (tribunnews/coz/fik)