Tragedi Angeline
Agustay Pelaku Pembunuhan Engeline? Ini Kesaksian Dokter Forensik
Alit dan Dudut memeriksa jenazah Engeline sejak diterima pada pukul 13.55 Wita, tanggal 10 Juni 2015. Saat itu, jenazah diberi kode "BNPB"
Penulis: Putu Candra | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dua ahli forensik dari RS Sanglah, Denpasar, Bali menegaskan, berdasarkan pemeriksaan, tidak ada tanda kekerasan seksual pada jenazah Engeline.
Hal ini disampaikan oleh dokter Putu Alit dan dokter Dudut Rustiyadi saat menjadi saksi sidang perkara pembunuhan Engeline dengan terdakwa Margriet Christina Megawe di Pengadilan Negeri Denpasar, Kamis (7/1/2016).
(Pembuatan Film Engeline, Hotma Sebut Cuma Ingin Cari Duit)
"Apakah bisa dijelaskan, apakah ada tanda-tanda adanya kekerasan seksual?" tanya jaksa Poerwanto di PN Denpasar.
(Kesaksian 2 Ahli Forensik Sesuai BAP Pertama Agustay)
"Tidak ditemukan sperma di jenazah Engeline," kata Alit. "Tidak ada tanda-tanda kekerasan seksual," tambahnya.
Alit menjelaskan bahwa mereka tidak menemukan hal-hal yang mengarah pada kesimpulan kekerasan seksual, seperti luka pada alat kelamin, pada jenazah Engeline.
Dengan fakta inilah, dokter menyimpulkan tidak ada kekerasan seksual.
Alit dan Dudut memeriksa jenazah Engeline sejak diterima pada pukul 13.55 Wita, tanggal 10 Juni 2015.
Saat itu, jenazah diberi kode "BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana)".
Keterangan keduanya menepis isu yang sebelumnya menyebutkan bahwa Engeline mengalami kekerasan seksual oleh terdakwa Agustay Handa May, mantan pembantu terdakwa Margriet.
Pada bagian lain keterangannya, dr. Dudut Rustiadi meyakini pembunuh Engeline adalah mantan pembantu Margriet, Agustay Hamda May alias Agus.
Dari hasil reka ulang di tempat kejadian perkara, rumah di Jalan Sedap Malam No: 26, Denpasar Selatan, serta dicocokkan dengan luka di jasad Engeline, dr. Dudut meyakini Agus merupakan pelakunya.
Anggota tim kuasa hukum Margriet, Dion Pongkor, juga menanyakan hal itu.
"Dilihat dari luka yang ada dan penyebab kematian, apakah lebih cocok atau mendekati dengan adegan yang dilakukan oleh Agustay, saat rekonstruksi awal dengan terdakwa Agus?" tanya Dion.