‎Megawati Setujui Pembangunan Jalan Shortcut Denpasar-Buleleng

Saat Megawati menghadiri ceremony impounding Bendungan Titab-Ularan lalu, ia mendapat kesempatan untuk membahas pembangunan jalan tersebut.

Penulis: Lugas Wicaksono | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali/Lugas Wicaksono
Megawati menandatangani plakat bertuliskan Pengisian Awal Waduk Titab Ularan, Minggu (13/12/2015). 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana mengatakan, pembangunan jalan shorcut Denpasar-Buleleng telah mendapatkan persetujuan dari Presiden ke-V RI, Megawati Soekarno Putri.

Bahkan Megawati yang juga sebagai Ketua Umum PDI-Perjuangan telah meminta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI, Basuki Hadimuljono untuk segera merealisasikan pembangunan jalan shorcut.

Dikatakan Suardnyana, saat Megawati menghadiri ceremony impounding Bendungan Titab-Ularan, Minggu (13/12/2015) lalu, ia mendapat kesempatan untuk membahas pembangunan jalan shorcut itu.

Megawati menghadiri acara itu bersama Basuki.

“Untuk shortcut sudah mendapatkan persetujuan dari pemerintah pusat. Ketika Ibu Megawati mengunjungi Titab, kami mendapatkan kesempatan luar biasa untuk berdiskusi dengan menteri PU dan teman-teman dari Balai Wilayah Sungai,” ujar Suradnyana, Senin (15/2/2016).

Saat itu, Megawati meminta Basuki menuntaskan Detail Engineering Design (DED) jalan shortcut untuk 10 titik maksimal pada 2016.

Sebelumnya DED shortcut baru direncanakan untuk satu titik.

“Di sana kami sungguh terkejut karena gambar untuk shortcut ternyata baru dibangun satu titiik.Langsung bu Mega meminta PU untuk membangun Buleleng, untuk dituntaskan tahun ini seluruh desainnya jadi 10 titik,” katanya.

Rencana pembangunan shortcut ini baru saja dibahas Pemkab Buleleng dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida.

Suradnyana menegaskan DED shorcut telah selesai maksimal Juli 2016 mendatang.

“Tadi mereka (BWS) terkejut dengar komitmen saya dengan berani kalau tahun ini shortcut DED-nya selesai, tolong sampaikan kepada saya sebelum bulan tujuh,” ucapnya.

Jalan shortcut ini rencananya akan dibangun mulai dari Bedugul, Tabanan sampai Buleleng.

Jalan ini diharapkan dapat mempercepat waktu tempuh perjalanan dari Denpasar-Buleleng maupun sebaliknya.

“Saya serius memantau pembangunan shorcut yang akan dibangun dari  Bedugul sampai ruas jalan Buleleng, mungkin nanti beberapa ruas akan dibangun dulu,” katanya.

Bahkan Pemkab Buleleng telah siap untuk membebaskan lahan yang akan dilalui proyek tersebut.

Rencananya pembebasan lahan akan dituntaskan sampai 2017 mendatang.

“Kalau pembebasan lahan harus ditanggung oleh pemerintah daerah saya sampaikan kepada penduduk Buleleng bahwa tahun depan tidak ada pembangunan dulu, kita membeli tanah dulu untuk membangun shorcut,” ujarnya.

Persetujuan Megawati dalam rencana pembangunan jalan shorcut menurutnya sangat diperlukan.

Bagi Suradnyana, jalur politik sangat penting dilakukan untuk percepatan pembangunan di daerahnya.

“Kami akan upayakan terus baik hubungan hirarki antara pemerintah pusat dengan kabupaten maupun lewat jalur-jalur politik, karena bagaimanapun juga jalur politik pasti memberikan warna terhadap percepatan, karena menyangkut pembahasan juga di DPR RI,” pungkasnya. (*)

Info ter-UPDATE tentang BALI, dapat Anda pantau melalui:

Like fanpage >>> https://www.facebook.com/tribunbali

Follow >>> https://twitter.com/Tribun_Bali

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved