Amokrane Sabet Tewas Ditembak di Bali
Senjata Makan Tuan, Amokrane Tewas akibat Pisau Belatinya
Amok disimpulkan tewas akibat darah memasuki paru-parunya, akibat pipa udara di lehernya putus oleh benda tajam.
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Gusti Agung Bagus Angga Putra
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Setelah pihak Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, Denpasar, Bali menyimpulkan bahwa penyebab kematian Amokrand Sabet (49) adalah bukan karena tembakan peluru, melainkan akibat putusnya pipa udara pada lehernya, sejumlah pertanyaan kemudian muncul terkait hasil autopsi tersebut.
(Mengejutkan, Ini Hasil Lengkap Autopsi Amokrane Sabet, Luka Kekerasan di Leher)
Amok disimpulkan tewas akibat darah memasuki paru-parunya, akibat pipa udara di lehernya putus oleh benda tajam.
(Dipertanyakan Kebrutalan Amokrane Dihujani 15 Tembakan Hingga Tewas, Ini Penjelasannya)
Kapolda Bali, Irjen Pol Sugeng Priyanto, menduga bahwa pipa udara di leher Amok putus diakibatkan tidak lain dan tidak bukan karena pisau belati yang ia bawa sendiri.
"Saat itu, anggota kami yang gugur tidak membawa senjata tajam. Saya menganalisis, saat terjadi pergumulan, anggota kami sempat membela diri dan melawan. Alhasil, leher Amok terkena sabetan pisau belati yang ia bawa sendiri," ujar Sugeng, Rabu (4/5/2016), di Ruang Diviacita Lantai 2, Mapolda Bali.
Tim Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, mendapati luka yang cukup serius di bagian leher Amok.
Hingga kini, pihak kepolisian masih belum dapat memastikan sampai kapan jenazah Amok dititipkan di Kamar Jenazah RSUP Sanglah. (*)