Pucuk Pimpinan Teroris Santoso Tewas, Bagaimana Kemungkinan Nasib Anak Buahnya?
Dari 41 DPO yang diterbitkan Mabes Polri tentang tersangka teroris, kita sudah melumpuhkan 22 personil, sekarang tinggal 19 orang termasuk 3 perempuan
Penulis: Ida A M Sadnyari | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM - Dua orang teroris sudah tewas dalam operasi Tinombala, yaitu Santoso dan Mukhtar.
“Kontak tembak kemarin dimulai dari hasil info yang diterima dan analisa kita sehingga melakukan pengejaran dalam satuan yang besar di sektor dua di wilayah Kecamatan Poso Pesisir. Kita mengerahkan 63 tim dengan tiga sasaran. Sasaran pertama di antara perbatasan Poso Pesisir dan Posos Pesisir Utara. Inilah yang ditemukan tim penutup yang paling jauh di dalam hutan bahkan di pegunungan yang berbukit-bukit. Mereka dilihat oleh aparat dan terjadi kontak tembak,” jelas Kepala Operasi Tinombala, Kombes Leo Bona Lubis, Selasa (19/7/2016) kepasa KompasTV.
Kombes Leo mengatakan, tidak bisa memastikan bahwa adanya wanita yang lolos dalam pengejaran adalah istri Santoso dan Basir.
Namun, diperkirakan sebagai istri Santoso karena dari beberapa informasi dan pengejaran selama ini yang dilakukan, patut diduga ini adalah istri Santoso, sebab selalu bersama dalam setiap pelarian yang dilakukan.
“Dari 41 DPO yang diterbitkan Mabes Polri tentang tersangka teroris, kita sudah melumpuhkan 22 personil, sekarang tinggal 19 orang termasuk 3 perempuan yang antara lain istrinya Santoso, istri Basri dan istri Ali Kalora.
Dengan ditembaknya dua orang, kemungkinan yang akan terjadi dengan anak buahnya, pihak TNI/Polri berharap kelompok Teroris Santoso ini menyerahkan diri.
“TNI/Polri siap menghadapi berbagai kemungkinan dan melakukan pencegahan sehingga hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi,” tegasnya. (*)