Kontras: Kematian Freddy Budiman Mengubur Rahasia Besar
Ia menyayangkan, mengekseskuis Freddy Budiman untuk menunjukkan ketegasan padahal
Penulis: Ida A M Sadnyari | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM – Menanggapi adanya informasi dari Koordinator Kontras Haris Azhar yang mengaku mendapatkan kesaksian dari Freddy Budiman terkait adanya keterlibatan oknum pejabat Badan Narkotika Nasional (BNN), Polri, dan Bea Cukai dalam peredaran narkoba yang dilakukannya, ditanggapi oleh pihak BNN.
Kabag Humas BNN Kombes Slamet Pribadi dalam wawancaranya dengan TVOne yang diunggah ke YouTube, Jumat (29/7/2016), mengatakan bahwa petunjuk yang disampaikan tersebut harus bisa dibuktikan.
“Kalau memang ada penegak hukum yang mau menginvestigasi ini dipersilakan,” ungkapnya.
Sementara itu, Haris Azhar mengatakan, persolan ini bukan hanya masalah BNN namun soal bangsa Indonesia.
“Katanya presiden mau perang melawan narkoba. Saya punya beberapa hal yang bisa di follow up lebih lanjut. Ini bukan masalah BNN saja, ini melibatkan berbagai institusi kita. Saya menyayangkan kenapa Freddy Budiman dieksekusi, kenapa harus buru-buru ketika misalnya ada potensi untuk menggali kejahatan yang lebih besar yang juga melibatkan orang lain yang berlindung di balik institusinya,” ungkapnya.
Ia menyayangkan, mengekseskuis Freddy Budiman untuk menunjukkan ketegasan padahal itu sebetulnya mengubur satu kejahatan yang lebih besar dari itu.
“Untuk fakta bukti-bukti saya punya beberapa petunjuk lain,” ungkapnya.
Masih ada 10 terpidana mati lagi yang masih menunggu, adakah keterlibatan dari pihak hukum? (*)