Ini Pemicu Pembunuhan Aipda Wayan Sudarsa oleh 2 Bule di Pantai Kuta

Pergumulan terjadi antara ketiganya di atas hamparan pasir Pantai Kuta. Pada saat terjadinya pergumulan itu, paha kiri serta tangan Sara digigit oleh

Penulis: I Gusti Agung Bagus Angga Putra | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Tribun Bali/I Nyoman Mahayasa
David James Taylor (kiri) dan Sara Sara Cannor (kanan) 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - David James Taylor dan Sara Cannor, dua tersangka pembunuh anggota Satlantas Polresta Denpasar, Aipda Wayan Sudarsa, di Pantai Kuta, Rabu (17/8/2016), memberikan keterangan yang hampir sama pada pemeriksaan substansial, Senin (22/8/2016).

Dalam pemeriksaan yang berlangsung sekitar  12 jam di Gedung Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Denpasar, David dan Sara diperiksa secara terpisah.

(Kartu Identitas Aipda Wayan Sudarsa Ditemukan di Pos Kamling Pecatu)

Dalam pemeriksaan  terungkap bahwa motif pembunuhan Aipda Wayan Sudarsa dipicu hilangnya tas milik Sara dan kesalahpahaman David.

“Awalnya David dan Sara berbohong. Setelah kita  melaksanakan pemeriksaan kemarin (Senin, Red), David dan Sara mengakui kata-kata awal mereka bohong. Keduanya  mengaku menyesal dan bilang awal mula terjadinya perselisihan dengan korban karena tas Sara hilang di pantai,” ujar Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Hadi Purnomo, Selasa (23/8/2016).

Kombes Hadi menjelaskan, Sara kehilangan tas tatkala ia bersama David sedang memadu kasih di Pantai Kuta sambil menikmati dua botol bir.

Dalam kurun waktu tersebut, Sara dan David kemudian beranjak menuju bibir pantai untuk bercanda dan bermain air.

Setelah kembali ke tempat semula, tas yang Sara tinggalkan di sana sudah tidak ada.

Tak ayal Sara pun panik karena di dalam tasnya terdapat barang-barang berharga.

Sara dan David kemudian mencari tas itu di sekitar pantai.

“Setelah panik, Sara minta tolong kepada orang di situ. Kebetulan ada anggota kami datang di situ, di dekat tangga yang ada di gapura pintu masuk pantai. Sara melapor kehilangan tas kepada anggota kami,” tutur Kombes Hadi.

Sara pun bertanya kepada almarhum apakah dia seorang polisi.

Pertanyaan Sara diiyakan oleh almarhum Wayan Sudarsa.

Mengetahui lawan bicaranya adalah seorang polisi, Sara pun menanyakan ikhwal tasnya yang hilang kepada almarhum.

Tetapi almarhum menjawab tidak tahu di mana tas Sara.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved