Banjar di Bali Ini Punya Libur Nasional Main Layangan

Uniknya, di Banjar Umadui Desa Adat Kerobokan, Desa Dinas Padang Sambian Klod, Kecamatan Denpasar Barat, ini juga memiliki libur nasional...

Editor: Irma Yudistirani
Tribun Bali
Ilustrasi melayangan. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR -  Biasanya libur nasional hanya berlaku di Indonesia untuk perayaan besar seperti Hari Raya Galungan dan Kuningan, Idul Fitri, Kemerdekaan RI, dan lainnya.

Uniknya, di Banjar Umadui Desa Adat Kerobokan, Desa Dinas Padang Sambian Klod, Kecamatan Denpasar Barat, Denpasar, Bali, ini juga memiliki libur nasional sendiri.

Yakni libur melayangan.

kite 4
Puluhan layang-layang berukuran raksasa dari berbagai negara mewarnai langit Pantai Mertasari, Sanur, Denpasar, Jumat (28/8/2015) dalam acara International Kite Festival, rangkaian acara Sanur Village Festival (SVF).(Tribun Bali/I Nyoman Mahayasa)

Ya. Krama di Banjar Umadui akan meliburkan diri dari pekerjaannya jika ada lomba layang-layang.

Sekaa Rare Angin Umadui Krug sering mengikuti lomba layangan.

Berdasarkan dokumen wawancara Tribun Bali, mereka pernah membuat tujuh layangan.

Terdiri dari empat Layangan Bebean yang panjangnya maksimal 5 meter, satu layangan untuk anak-anak panjang maksimal 2,5 meter, satu layangan Janggan Buntut, dan satu layangan kreasi.

Layangan tersebut pernah dilombakan di Padang Galak, Juli 2015 lalu.

“Di sini (Banjar Umadui) jika lomba melayangan seperti libur nasional, hampir seluruh warga meliburkan diri dari pekerjaanya” ujar I Nyoman Ristawan (41), ketua Sekaa (perkumpulan pemuda) Rare Angon Umadui Krug.

Kenapa krama banjar tersebut kompak meliburkan diri?

kite 2
Puluhan layang-layang berukuran raksasa dari berbagai negara mewarnai langit Pantai Mertasari, Sanur, Denpasar, Jumat (28/8/2015) dalam acara International Kite Festival, rangkaian acara Sanur Village Festival (SVF).(Tribun Bali/I Nyoman Mahayasa)

Ia menjelaskan, pada saat berlomba karena anak-anak warga ikut menonton, secara tidak langsung orangtuanya harus ikut untuk menjaga mereka.

Karena tidak mungkin dirinya yang mengawasi anak-anak pada saat lomba.

Seru juga ya.

Bagaimana di banjarmu? (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved