Eksekusi di Kampung Bugis Serangan

Tak Tega Melihat Temannya, Siswa SMK Ini Berikan Beras Kepada Warga Kampung Bugis Serangan

Mereka membawa beras dan uang untuk diberikan kepada warga yang membutuhkan uluran tangan tersebut.

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali/Rizal Fanany
Warga beristirahat di tenda darurat yang didirikan di lapangan pasca eksekusi rumah di kampung Bugis, Kelurahan Serangan,Denpasar, Rabu (4/1). 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Penggusuran lahan sengketa antara warga Kampung Bugis, Serangan, Denpasar, Bali sudah berlangsung Selasa (3/1/2017).

Penggusuran menyisakan tangis bagi 36 KK yang tinggal puluhan tahun di lahan sekitar hampir 1 Hektare tersebut.

Kini warga yang terketuk hatinya pun berdatangan untuk memberikan bantuan.

Seperti halnya siswa SMA yang datang di Lapangan tempat warga Kampung Bugis tinggal untuk sementara waktu.

Mereka membawa beras dan uang untuk diberikan kepada warga yang membutuhkan uluran tangan tersebut.

Masih mengenakan pakaian sekolah, mereka pun menyempatkan memberikan bantuan itu, karena salah satu warga di sana merupakan rekannya menimba ilmu.

"Kami memberikan beras dan uang. Karena ada teman yang kena gusur," jelas salah seorang siswi yang tidak sempat menyebut namanya karena buru-buru masuk sekolah.

Mereka mengaku siswa dan siswi dari SMK PGRI II Denpasar.

Ia merasa terketuk hatinya karena merasa bahwa temannya sedang dirundung duka.

Sementara itu, Kepala Lingkungan Kampung Bugis Mohadi mengaku jika memang warga membutuhkan bantuan berupa MCK, Air bersih dan juga tenda untuk tinggal sementara.

Hanya saja, yang menjadi pertanyaan dan warga membutuhkan solusi ialah sampai kapan harus tinggal seperti ini.

"Yang jadi pikiran kami, sampai kapan. Dan bagaimana kelanjutan nasib kami," jelasnya. (*).

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved