Piala Presiden
PBFC vs Barito Putera Berakhir Imbang 0-0, Kedua Pelatih Saling Sindir Sebelum Laga
Pelatih PBFC II, Ricky Nelson yang hanya membawa tim pelapis di penyisihan grup D ini menyebut pelatih Barito Putera, Jacksen F Tiago tidak sebagus..
Penulis: Ady Sucipto | Editor: Irma Yudistirani
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Derby Kalimantan Pusamania Borneo FC (PBFC) II kontra Barito Putera akan tersaji di pertandingan pertama Grup D Piala Presiden 2017 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Selasa (7/2/2017), pukul 15.30 Wita, disiarkan secara langsung di Indosiar.
Hingga babak berakhir, kedua tim imbang 0-0.
Kedua pelatih saling sindir.
Pelatih PBFC II, Ricky Nelson yang hanya membawa tim pelapis di penyisihan grup D ini menyebut pelatih Barito Putera, Jacksen F Tiago tidak sebagus saat membesut Peripura Jayapura.
Dia melihat, pelatih asal Brasil itu sudah jauh berbeda.
"Ya dia (Jacksen) beda, waktu menangani tim Papua dia punya talenta banyak. Tapi sekarang dia di Barito dengan materi skuat yang lama, ya biasa-biasa saja,” ucap Ricky Nelson saat tiba di Bali, Minggu (5/2/2017).
“Secara sejarah Jacksen kalau dia tidak pegang Persipura dan pegang tim lain dia kurang bagus. Kayak waktu kiprah dia di Malaysia juga kurang bagus dan permainannya jelek,” beber Ricky.
Bersama PBFC II, Ricky meyakini timnya bisa mengalahkan Barito Putera di laga nanti.
“Pesannya harus menang nih, dan berusaha untuk menang," sebutnya, Senin (6/2/2017).
Sementara itu, Jacksen hanya merendah mendengar komentar pelatih tetangganya itu.
Meski berstatus sebagai tim yang tidak diunggulkan, Jacksen merasa yakin Hansamu Yama Pranata, dkk mampu meladeni strategi PBFC II yang menurunkan tim keduanya di turnamen Piala Presiden di Grup D Piala Presiden 2017.
Jackson mewanti-wanti kepada seluruh penggawanya, tidak meremehkan kekuatan tim lawan meskipun tak menurunkan tim utamanya.
Bagi Jacksen, PBFC adalah tim yang berkualitas dan harus ekstra diwaspadai jika ingin memetik hasil positif.
“Belum-belum, saya tidak mengetahui kekuatan pemain PBFC. Apalagi mereka akan turun dengan tim B-nya. Saya juga sulit untuk membaca kekuatan mereka,” ucap Jacksen usai menjajal rumput lapangan Stadion Kapten I Wayan Dipta, Senin (6/2/2017).
Bagi Jackson merendang dengan menyebut Barito Putera sebagai tim yang paling lemah di grup D.
Namun hal itu sama sekali tak menjatuhkan mental tim asuhannya.
Justru sebaliknya, ia semakin terlecut untuk bangkit dan membangun prestasi bersama timnya.
“Kita ingin yang terbaik. Buat saya tim Barito Putera adalah tim paling lemah di grup ini. Jadi apa yang disampaikan pelatih PBFC bukan psywar (perang urat syaraf), memang kemarin di kompetisi dari tiga tim lain kita paling rendah di ISC A,” ujar Jacksen.
Pelatih asal Brasil itu pun memuji calon lawannya, PBFC yang memiliki percaya diri tinggi.
Terlebih di turnamen ini, mereka berani menurunkan tim pelapisnya.
Hal itu menunjukkan, bahwa tim berjuluk Pesut Etam adalah tim yang sangat optimistis.
“Ya di grup ini semua tim hebat, PBFC tim hebat sampai mereka punya keberanian untuk menurunkan tim kedua itu sudah menunjukkan mereka tim hebat,” sebut Jacksen memuji. (*)