Gadget Style
Nubia Dijual Offline Pertama Kali di Bali, Pasar Handphone Ini Diyakini Laris Manis
Bali dipilih menjadi kota pertama dan pilot project, menghadirkan fisik Nubia yang selama ini dibeli secara online di seluruh dunia.
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Brand smartphone merek Nubia asal Tiongkok, hadir secara offline pertama kali di Indonesia.
Bali dipilih menjadi kota pertama dan pilot project, menghadirkan fisik Nubia yang selama ini dibeli secara online di seluruh dunia.
Mengingat Bali merupakan salah satu pasar penting, dan potensial bagi Nubia di Indonesia. Pasalnya, diperkirakan penjualan handphone khususnya smartphone berbagai merek di Teuku Umar dan sekitarnya saja mencapai 1.500-2.000 unit per bulan.
Senior Bisnis Consultan Nubia Indonesia, Djoko Tata Ibrahim, menargetkan setidaknya selama 2017 Nubia bisa terjual 5.000 unit per bulannya di Bali.
“Sebelumnya kami hanya jual lewat online ke seluruh dunia, namun kami paham karena budaya masyarakat Indonesia harus memegang fisik, makanya kami menitipkan produk Nubia mulai minggu ini ke beberapa toko besar di Denpasar seperti BTC, Cellular World, Cellular City, dan Planet Gadget,” jelasnya dalam temu media di Rumahan Bistro, Denpasar, Rabu (14/6/2017).
Ia mengatakan, penjualan online saja telah berada di atas 1.000-2.000 unit mulai bulan ini sejak diperkenalkan di Indonesia, dan di Bali saja sudah terjual 100 unit.
“Sehingga dalam waktu 3 bulan ke depan ini, kami berharap Nubia bisa terjual setidaknya 15 ribu di Bali,” tegasnya.
Banyak pembeli, kata dia, memilih Nubia untuk hadiah Lebaran. Sementara untuk target nasional, ia mengestimasikan bisa terjual 8.000 unit per bulan. Khusus Bali, prospek pasar sangat tinggi baik dari lokal market maupun internasional market. Mengingat Bali adalah daerah pariwisata, dan Nubia telah menjual produknya hingga ke Eropa, Asia, dan Amerika.
“Bali ini sangat menjanjikan, karena daya beli masyarakat cukup baik. Kemudian teknologi apapun juga terekspose di Bali, seperti adanya 3G, 4G dan segala macam. Sehingga saya rasa masyarakat Bali sudah mengerti teknologi Hp lebih dulu dibandingkan provinsi lainnya,” jelasnya.
Untuk itu, ia yakin pasar Hp dengan berbagai kecanggihan spesifikasi dan harga menegah ke atas ini akan laris manis di Pulau Dewata.
Ia optimistis karena Nubia mengusung teknologi dan spesifikasi yang setara dengan kompetitornya namun menawarkan harga jauh lebih murah.
“Kamera di Nubia layaknya kamera kecanggihan pada DSLR. Sebab memiliki photography technology dan bisa mendahului yang lain. Jadi rumusnya simpel, spesifikasi paling tinggi tetapi harga terjangkau,” katanya.
Ia mengatakan, Nubia terlaris di Indonesia dan Bali adalah Nubia M2 dengan mobile photography expertnya. Harga Nubia M2 dibanderol Rp 4,399 juta dan dibandingkan kompetitor dengan spesifikasi yang sama bisa seharga Rp 7 juta-Rp 8 juta.
Sehingga untuk lebih meyakinkan pasar, Nubia dihadirkan secara fisik dalam demo produk di toko handphone ternama di Bali.
“Untuk kota lainnya nanti akan kami pikirkkan, mungkin tahun depan. Sebab Teuku Umar dan sekitarnya saja sudah mewakili 70 persen pangsa pasar di Bali,” imbuhnya. Sementara untuk harga Hp antara di toko fisik dan penjualan online tidak dibedakan. Seharusnya kata dia, harga offline lebih mahal 5-8 persen namun agar memudahkan konsumen maka harga disamakan. Ia mengatakan, produk asal Tiongkok ini, telah berhasil mencuri perhatian dinegaranya dan masuk ke negara maju seperti kawasan Eropa, dan Amerika. “Kami di Cina itu, termasuk 4 besar jadi lumayan bagus posisinya,” tegasnya.
Teknologi kamera super canggih layaknya menggunakan DSLR, diamini Marketing Manager PT Nubia Technology Indonesia, Michael Mondong. “Dibandingkan kamera Hp lain, Nubia punya teknologi yang jauh. Sebab Nubia punya 65 ribu lebih hak paten, sehingga teknologi NeoVision itu sudah hak paten Nubia. Sehingga kalau ada merek lain yang punya NeoVision maka mereka membeli pada kami,” ujarnya.
Untuk itulah, ibarat photography DSLR kamera ada di dalam Hp Nubia. Sehingga dengan mudah bisa menjalankan fitur-fitur yang selama ini hanya bisa dilakukan kamera DSLR dan hanya bisa dilakukan oleh fotografer profesional.
Misalkan saja, ada beberapa fitur layaknya kamera DSLR yang bisa didapatkan dalam fitur ini seperti efek star trail, light painting, electronic aperture, panorama, kloning, dan fitur lainnya yang bisa dilakukan dalam satu sentuhan.
Setidaknya pada seri Nubia M2 ada 19 efek, dan M2 Lite memiliki 13 efek, begitupun dengan seri-seri lainnya. Untuk itu, ia berharap Bali sebagai pangsa potensial yang paham fitur device bisa memilih Nubia.
“Kalau di wilayah lain 10 orang melihat Hp namun akhirnya yang memutuskan beli hanya seorang saja, sementara Bali 10 orang melihat bisa 7-8 orang yang akhirnya membeli,” katanya.
Sehingga passion masyarakat Bali untuk memiliki smarphone baru cukup tinggi dibandingkan kota lainnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bali/foto/bank/originals/nubia_20170615_140818.jpg)