Mudik Lebaran
Puncak Arus Mudik di Gilimanuk Usai, ASDP Akui Buffer Zone Tak Maksimal
Situasi tampak lancar dan tanpa ada penumpukan antrean kendaraan yang pada hari-hari sebelumnya meluber sampai ke luar Pelabuhan.
Penulis: I Gede Jaka Santhosa | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Momen pada saat berakhirnya puncak arus Mudik Lebaran 1438 H pada akhir pekan ini digunakan pihak PT. Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) untuk mengevaluasi pelayanan jasa penyeberangan selama berlangsungnya arus Mudik Lebaran kali ini.
Pantauan Tribun Bali, Sabtu (24/6/2017), kondisi jalur utama menuju Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk di Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, Bali tampak lengang.
Situasi tampak lancar dan tanpa ada penumpukan antrean kendaraan yang pada hari-hari sebelumnya meluber sampai ke luar Pelabuhan.
General Manager (GM) PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Pelabuhan Penyeberangan Ketapang - Gilimanuk, Elvi Yoza mengatakan arus Mudik Lebaran kali ini berlangsung lebih lancar dan kondusif bila dibandingkan dengan tahun lalu.
Meskipun demikian, kata dia, pihaknya masih mengakui adanya sejumlah pelayanan maupun fasilitas yang perlu ditingkatkan.
Hal ini untuk mengantisipasi pelaksanaan angkutan Mudik Lebaran mendatang seperti fasilitas Buffer Zone atau area penyangga Pelabuhan.
Menurutnya, tiga Buffer Zone yang disediakan pihaknya di jalur Mudik belum menuai hasil maksimal.
Hal itu dikarenakan sejumlah kendala seperti kurangnya sosialisasi serta fasilitas jalur khusus untuk para pemudik yang membeli tiket di Buffer Zone dan secara online.
"Kami data dulu nanti, berapa persen Pemudik yang menggunakan jasa Buffer Zone ini. Kalau memungkinkan untuk angkutan Mudik tahun depan kita terapkan jalur khusus untuk Pemudik yang membeli tiket penyeberangan online," terang Elvi ketika dikonfirmasi Sabtu (24/6/2017). (*)
