Penyebab Kematian Dua WN Jepang Masih Misterius, Tim Forensik Masih Butuh Uji Laboratorium
Kepala Instalasi Kedoteran Forensik RSUP Sanglah, dr. Dudut Rustiyadi mengatakan, pemeriksaan autopsi terhadap kedua jenazah pasutri
Penulis: Hisyam Mudin | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pemeriksaan autopsi terhadap jenazah pasutri (pasangan suami istri), Matsuba Nurio (76) dan istrinya Matsuba Hiroko (76) yang ditemukan tewas terbakar sudah dilakukan oleh kedokteran forensik RSUP Sanglah.
Namun dari hasil autopsi yang dilakukan sekitar satu setengah jam tersebut, pihak forensik RS Sanglah belum bisa menyimpulkan penyebab kematian kedua pasutri tersebut.
Kepala Instalasi Kedoteran Forensik RSUP Sanglah, dr. Dudut Rustiyadi mengatakan, pemeriksaan autopsi terhadap kedua jenazah pasutri sudah dilakukan sekitar pukul 09.30 Wita pagi tadi, Jumat (8/9/2017).
Akan tetapi, terkait penyebab kematian korban saat ini belum bisa ditentukan.
"Sebab kematian belum bisa kita tentukan. Kita perlu pemeriksaan ujian laboratorium toksikologi dan patologi anatomi, "terang Dudut.
Dikatakan Dudut, untuk uji laboratorium toksikologi sendiri akan diambil sampel darah, kencing dan cairan tubuh kedua korban.
Sementara, untuk patologi anatomi akan diambil sample pada sebagian organ-organ dalam tubuh yang terkecil untuk pemeriksaan mikroskopis.
"Secepatnya akan segera kita uji di lab. Tadi sudah di ambil bahan dan kita persiapkan. Secepatnya kita kirim ke laboratorium lapor untuk toksikologi dan instalasi laboratorium patologi anatomi di RSUP Sanglah, "ujarnya.
"Terkait waktu kematian dari awal sudah ditentukan. Tapi tidak boleh kita informasikan ke media . Ini untuk ke penyidik (polisi), "lanjutnya. (*)