Gunung Agung Terkini
Berada di Jalur Cincin Api, Magma Dari Gunung Agung Bisa Saja Bergerak ke Gunung Lain
Bisa saja jika magma di Gunung Agung nanti mulai stabil, itu berarti ada daerah-daerah lain mulai tidak stabil
Penulis: A.A. Gde Putu Wahyura | Editor: Eviera Paramita Sandi
Mengapa? Sebab, angka penurunan itu hanya sedikit.
Ada dua ilustrasi yang bisa dipakai untuk menjelaskan jumlah gempa yang mulai menurun.
Pertama, bisa jadi magma memang sudah bergerak ke permukaan gunung, namun tertahan di bawah karena tekanan dari magma tersebut tidak cukup untuk menembus volcanic neck (leher gunung) untuk bisa naik ke atas.
Volcanic neck berupa batuan yang menumpuk, yang bisa terbentuk setelah letusan tahun 1963.
Dengan begitu, untuk magma naik masih membutuhkan tambahan tenaga atau menunggu terpicu (trigger) tektonik untuk menembus kolom batuan masa lalu itu.
Secara sederhana, bisa disebut bahwa magma sudah bergerak ke permukaan. Namun, gara-gara tekanan yang kurang kuat dari bawah membuat magma itu masih tersendat untuk naik.
Keluarnya asap yang mengandung mineral dan uap air yang bercampur dengan material gunung dari kawah Gunung Agung mengindikasikan ada rekahan dari batuan yang menutupi keluarnya magma tersebut.
Untuk saat ini Gunung Agung belum meletus, yang berarti tingkat tekanan magma belum bisa menembus batuan yang menutupi kawah.
Celakanya, kalau tekanan tetap tinggi dan magma terus naik, itu berarti Gunung Agung tetap akan berpotensi besar meletus.
Dari data-data tentang intensitas kegempaan Gunung Agung terindikasi bahwa aktivitasnya masih tinggi.
Selain itu, ada penjelasan kedua terkait dengan mulai menurunnya jumlah kegempaan Gunung Agung.
Sejauh ini, jumlah intensitas kegempaan Gunung Agung masih tinggi yakni ratusan.
Jika terjadi penurunan jumlah kegempaan secara teratur sampai pada tingkat puluhan bahkan satuan atau level I (normal), maka Gunung Agung bisa saja tidak jadi meletus.
Itu bisa terjadi karena magma di perut Gunung Agung sudah mulai stabil statusnya.
Secara teori magma tetap aktif, namun bisa jadi magma ini sudah mencari rekahan atau bergerak ke gunung lain atau ke ruang lain.