Gunung Agung Terkini

LIVE VIDEO Kondisi Terkini Gunung Agung Dari Desa Sibetan, 354 Gempa Dalam 6 Jam

Ratusan gempa vulkanik, tektonik maupun tremor non harmonik masih terus mengguncang Gunung Agung.

Editor: Eviera Paramita Sandi
Facebook / Sigit Purwono
Gunung Agung 

TRIBUN-BALI.COM – Ratusan gempa vulkanik, tektonik maupun tremor non harmonik masih terus mengguncang Gunung Agung.

Hingga hari ini, Kamis (19/10/2017) mulai pukul 00.00 sampai 06.00 WITA masih terdapat 354 gempa.

Berikut rinciannya :

■ Tremor Non-Harmonik

(Jumlah : 1, Amplitudo : 4 mm, Durasi : 143 detik)

■ Vulkanik Dangkal

(Jumlah : 59, Amplitudo : 2-4 mm, Durasi : 5-12 detik)

■ Vulkanik Dalam

(Jumlah : 243, Amplitudo : 4-8 mm, S-P : 1-3 detik, Durasi : 11-30 detik)

■ Tektonik Lokal

(Jumlah : 50, Amplitudo : 8 mm, S-P : 4-6 detik, Durasi : 42-102 detik)

■ Terasa

(Jumlah : 1, Amplitudo : 8 mm, S-P : 0 detik, Durasi : 102 detik, Skala : I MMI)

Seperti dilaporkan oleh PVMBG dan Magma Indonesia secara meteorologi cuaca sejak pagi tadi cerah dan berawan.
Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 21-23 °C dan kelembaban udara 90-93 %.

Visual gunung pun tampak jelas.

Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 100 m di atas kawah puncak.

Adapun penampakan gunung agung saat ini mulai pukul 09.59 WITA juga terpantau jelas dari Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Bali.

Dalam video siaran langsung yang diunggah di Facebook Sigit Purwono Gunung setinggi 3.142 mdpl di Karangasem, Bali ini terlihat masih mengeluarkan asap di bagian kawahnya.

Hingga hari ini pun Gunung Agung masih berstatus AWAS di mana masyarakat, wisatawan maupun pendaki dilarang mendekati zona bahaya yaitu di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius 9 km dari Kawah Puncak Gunung Agung.

Dan ditambah perluasan sektoral ke arah Utara-Timurlaut dan Tenggara-Selatan-Baratdaya sejauh 12 km.

Erupsi Gunung Agung Akan Dijual Sebagai Wisata

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mulai merancang konsep beauty of eruption Gunung Agung untuk kepentingan pariwisata Bali.

Konsep wisata baru yang menawarkan keindahan letusan Gunung Agung itu ditujukan untuk para turis mancanegara yang datang ke Pulau Dewata.

Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB, Wisnu Widjaja, menjelaskan bahwa beauty of eruption digagas demi memulihkan kondisi pariwisata di Bali.

Diketahui, akhir-akhir ini agak lesu akibat peningkatan aktivitas Gunung Agung.

“Keindahan gunung ketika erupsi sangat bagus, dan memiliki nilai jual tinggi untuk pariwisata,” kata Wisnu, Rabu (18/10/2017), di Karangasem.

Letusan Gunung Agung, menurut Wisnu, sangat bagus untuk dijadikan objek wisata atau tontonan bagi wisatawan.

Hal ini seperti yang terjadi di Hawaii atau di Jogjakarta pasca erupsi Gunung Merapi.

"Tentu wisatawan harus menonton letusan itu dari zona aman," kata Wisnu Widjaja.

Ia menjelaskan, erupsi Gunung Agung bisa dilihat dari berapa titik.

Pertama dari kejauhan 25 kilometer dari puncak Gunung Agung.

Yakni di perairan laut Kubu dan Amed di Karangasem.

Dari sana, wisatawan akan bisa melihat lontaran material vulkanik yang dimuntahkan dari kawah Gunung Agung.

Pemandangan lontaran material vulkanik Gunung Agung itu bisa jadi obyek fotografi yang bagus.

Kedua, melihat erupsi dari radius 35 kilometer (zona aman) di sekitar Batur.

Batur akan terlihat indah dengan latar belakang erupsi Gunung Agung.

Menurut Wisnu, ini sangat bagus untuk fotografi atau dokumentasi visual.

Ketiga, letusan Gunung Agung bisa dilihat dari Pura Lempuyang.

Jaraknya sekitar 16,5 kilometer dari kawah Gunung Agung.

"Kalau melihat erupsi dari zona aman tentu akan selamat. Banyak daerah aman yang bisa dijadikan tempat untuk melihat erupsi," ungkapnya.

"Tapi, untuk konsep wisata beuty of eruption ini kita akan terus lakukan koordinasi dengan PVMBG dan BMKG untuk memastikan arah angin, dan daya letusan Gunung Agung. Kadang bencana itu ada hikmahnya," jelas Wisnu.

Menurut dia, konsep beauty of eruption sudah disosialisasikan ke Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Dinas Pariwisata Provinsi Bali, dan PHRI (Perhimpunan Hotel dan Pariwisata Indonesia) Bali.

Mereka sangat antusias dengan konsep tersebut.

Wisnu menyebut Deputi Pemasaran Kemenpar bersedia memasarkan konsep wisata beauty of eruption ini.

Terkait konsep wisata beauty of eruption tersebut, kata Wisnu, pada Selasa (17/10/2017) BNPB diundang ke Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) di Bali untuk memaparkannya.

Menurutnya, erupsi bisa memberikan berkah untuk sektor pariwisata serta pertambangan.

"Letusan Gunung Agung bisa dijual kok. Bisa dilihat dari laut, dan dari daerah yang aman. Jika dari laut bisa memakai kapal laut di tengah laut. Kalau melihat dari zona aman pasti selamat,"imbuh Wisnu.

Wisnu Widjaja mengatakan, konsep beauty of eruption memiliki keterikatan dengan pengungsi.

Konsep ini akan memberi keuntungan bagi para pengungsi yang mengungsi di Karangasem atau di luar kabupaten itu.

Menurutnya, jika berjalan, program beauty of eruption akan melibatkan pengungsi.

Tujuannya agar pengungsi bisa mendapatkan penghasilan.

Seperti jadi pemandu (guide) wisatawan mancanegara atau memasak makanan untuk wisatawan.

Kegiatan ini bisa dijual.

"Sebelum pengungsi dilibatkan, mereka nanti akan diberi pelatihan oleh petugas dari instansi pariwisata," jelasnya.

Seperti bagaimana menjadi guide yang baik, memasak makan yang enak.

"PHRI dan Dinas Pariwisata Bali sangat menyambut baik konsep ini,” kata Wisnu, pria kelahiran Denpasar.

Seandainya konsep wisata beauty of eruption benar-benar bisa diwujudkan, maka para pengungsi bisa dapat keuntungan dari letusan gunung.

Program ini akan terus disosialisasikan ke instansi-instansi terkait.

Diharapkan pariwisata Bali tetap berjalan lancar kendati kelak Gunung Agung meletus."Program ini menguntungkan. Hasilnya untuk bencana juga,"jelasnya. (Saiful Rohim)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved