Situs Download Film Ilegal Merajalela, Nasib Rental VCD dan DVD Denpasar di Ujung Tanduk

Semakin banyaknya situs di internet yang menawarkan tontonan film tanpa harus pergi menonton di bioskop ataupun menyewa VCD.

Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali / Ni Made Karsiani Putri
Berbagai Macam Genre Film - Kondisi rental VCD dan DVD original di daerah Waturenggong, Bali, pada Kamis (18/1/2018) 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Ni Made Karsiani Putri 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Memasuki era serba digital ini memang membuat semua hal menjadi lebih efisien.

Namun, siapa sangka tersembunyi beberapa hal negatif dari kemajuan teknologi ini.

Salah satunya dengan semakin banyaknya situs di internet yang menawarkan tontonan film tanpa harus pergi menonton di bioskop ataupun menyewa VCD.

Ari (37), pengelola rental VCD dan DVD original di daerah Waturenggong, Denpasar, Bali, ini mengeluh karena semakin banyaknya situs film bajakan yang menawarkan kualitas gambar HD.  

"Mau mengeluh tapi mau bagaimana lagi. Namanya juga perkembangan zaman, tidak bisa dipungkiri. Saya coba ambil positifnya saja, " ungkapnya ketika ditemui pada Kamis (18/1/2018) siang tadi.

Ari mengaku meskipun hal itu terjadi, dirinya bersyukur pelanggannya masih tetap setia meminjam VCD dan DVD meskipun untuk hasil penjualan setiap VCD dan DVD original yang dijualnya mengalami penurunan. 

Berbagai Macam Genre Film- Kondisi rental VCD dan DVD original di Persewaan daerah Waturenggong, Bali, pada Kamis (18/1/2018)
Berbagai Macam Genre Film- Kondisi rental VCD dan DVD original di daerah Waturenggong, Bali, pada Kamis (18/1/2018) (Tribun Bali / Ni Made Karsiani Putri)

"Pelanggan masih tetap mencari film-film Indonesia di sini. Khususnya genre horor. Sempat saya tanyakan ke pelanggan kenapa nyarinya film Indonesia terus, pelanggan bilang karna film Indonesia susah dicari di situs online, kebanyakan yang ada itu film luar," jelasnya. 

Disinggung mengenai langkah kedepannya apabila hal ini tetap semakin menjadi-jadi, dirinya mengaku akan putar haluan.

 "Kemungkinan terburuk ya mungkin harus beralih ke bisnis lain kalau hal ini terus terjadi. Kalau tidak, mungkin bisnis ini hanya jadi bisnis sampingan saja," tuturnya. (*) 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved