Piala AFC 2018
Bali United Vs Yangon United, WCP: Kami Sudah Berikrar Siapapun ke Bali Tak Boleh Pulang Bawa Poin
Meski merotasi pemain, WCP menegaskan target timnya tetap meraih kemenangan.
Penulis: Marianus Seran | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Di mana gelandang pertarung Gede "Nano" Sukadana saat Bali United hadapi Sriwijaya FC pada leg pertama semifinal Piala Presiden 2018, Minggu (11/2) malam? Pemain asal Pegok ini tidak masuk dalam gerbong ke Palembang.
Ternyata Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro meninggalkan Sukadana di Bali dengan maksud dan tujuan khusus.
Pemain yang memiliki shoting keras luar kotak penalti ini disiapkan untuk menghadapi laga perdana penyisihan Grup G Piala AFC kontra Yangon United, Selasa (13/2) pukul 15.30 Wita, di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.
WCP memberi kepercayaan penuh kepada Nano untuk memimpin skuat Serdadu Tridatu.
"Memang kami tidak bawa Sukadana kemarin di Palembang. Saya siapkan Sukadana untuk laga besok lawan Yangon United," kata WCP kepada Tribun Bali, Senin (12/2) kemarin.
Sementara Sukadana selalu siap menerima keputusan pelatih WCP. Jika diturunkan, ia pun bertekad tampil maksimal. Semangat Puputan akan selalu menggelora.
"Kalau main ya main. Saya selalu siap," tegas pemain dengan karakter keras dan bengal ini.
Soal klub asal Myanmar, Sukadana mengaku tahu karakter lawan. Sebelumnya ia pernah berhadapan dengan Timnas Myanmar.
"Mereka cepat dan kuat. Siapun yang main harus siap," katanya.
Selain Sukadana, pemain utama juga bakal diturunkan dalam laga bergengsi ini.
Termasuk sejumlah pemain lokal Bali. Bahkan laga lawan Yangon bisa disebut sebagai panggung pemain Bali.
Apalagi WCP telah menegaskan akan menurunkan pemain lokal. "Mungkin yang tidak tampil saat dibawa ke Palembang akan diturunkan dalam laga besok (hari ini, red)," kata WCP.
Di posisi kiper, Made Wardana kemungkinan bakal kembali turun sebagai kiper utama. Wawan Hendrawan disimpan untuk Piala Presiden 2018.
Duet bek tengah bakal diisi dua bek lokal Bali, Agus Nova Wiantara dan Anak Agung Ngurah Nanak. Adapun Demerson Bruno Costa dan Ahn Byung Keon, tidak akan diturunkan sejak awal.
Satu dari bek asing ini hanya masuk line up dan disiapkan sebagai pengganti. "Mungkin Demerson masuk line up tapi dimainkan kedua," kata WCP.
Agus Nova mengaku siap turun laga. Sebelumnya ia tampil apik saat mengalahkan Persija Jakarta 3-2 di penyisihan Grup Piala Presiden 2018.
Pemain asal Tabanan ini mengaku telah menonton permainan Yangon United lewat video. Ia memberi perhatian khusus kepada striker asing lawan, Emmanuel Uzochukwu.
"Belum tahu sama Ngurah Nanak atau siapa untuk main, tapi siap sama siapa saja. Sebelumnya sudah pernah bersama Nanak di Liga I Indonesia musim lalu. Jadi sudah saling tahu," kata Sablun, panggilan akrab Agus Nova.
Agus Nova bertekad memenangkan laga perdana Piala AFC ini sebagai modal menghadapi laga berikutnya. Ia pun mengharapkan dukungan penuh masyarakat Bali dengan datang ke stadion.
Di lini tengah, Sutanto Tan berpeluang mendampingi Sukadana. Sementara di lini depan dipercayakan kepada Miftahul Hamdi, Nyoman Sukarja, Kevin Brands atau Hanis Sagara, dan Martinus Novianto.
"Rotasi pasti ada. Siapa yang benar-benar capek disimpan, siapa mau bermain saya mau lihat dulu sebelum diberikan tugas," ungkap WCP.
Ditegaskan, laga Piala Presiden dan AFC tetap jadi prioritas. "Besok (hari ini) kami tetap tampil serius dengan rotasi pemain. Tapi kami juga tidak lupa untuk proteksi pemain menghadapi tanggal 14 Februari lawan Sriwijaya FC," ujar WCP, yang akan menurunkan sejumlah pemain muda lawan Yangon.
Meski merotasi pemain, WCP menegaskan target timnya tetap meraih kemenangan.
Bermain di kandang wajib menang termasuk lawan Yangon yang berasal dari Myanmar.
"Ini kandang kita. Kami sudah berikrar bahwa siapapun yang datang ke sini (Bali) tidak boleh pulang bawa poin. Meskipun itu tim dari luar negeri," tegas Widodo.
Widodo menyatakan bahwa siapa pun lawan yang sudah masuk ke kandang Bali United tidak akan dibiarkan untuk mencuri poin.
Pernyataan yang dilontarkan WCP bukan sebuah sikap sombong atau angkuh. Tapi jadi motivasi untuk meraih hasil maksimal di setiap laga kandang.
"Untuk memotivasi pemain memang kami lakukan seperti ini, apalagi pada saat jadwal kami sangat padat." ujar WCP.
Pelatih asal Cilacap ini juga mengaku dirinya sudah paham kekuatan calon lawannya itu, meskipun sebatas dari tayangan video. Dia pun sudah menyiapkan strategi khusus.
"Intinya kami yang harus meredam mereka (Yangon United), bukan mereka yang meredam kami. Sekali lagi, ini adalah kandang kita," tegasnya.
Sementara Pelatih Yangon United, Myo Min Tun, menyebut ada beberapa sosok pemain Bali United yang harus diwaspadai oleh timnya.
Myo Min Tun menyebut empat nomor punggung yang ada di skuat Serdadu Tridatu, yakni nomor 14, 23, 9, dan 87.
Merujuk dari nomor-nomor itu, tentunya sudah pasti mengenal siapa-siapa saja. Nomor 14 adalah milik Il Capitano Fadil Sausu, kemudian 23 menjadi milik Nick van der Velden. Sedangkan nomor punggung 9 Ilija Spasojevic dan nomor 87 adalah Stefano Lilipaly.
Sama halnya dengan Widodo, Myo Min Tun mengaku mengetahui empat pemain itu dari tayangan video yang ditonton.
Ia juga sempat berujar satu pemain lagi yang berbahaya di Bali United yakni si nomor 10. Siapa lagi kalau bukan Irfan Bachdim.
"Mendengar si nomor 10 (Irfan Bachdim) cedera tidak membuat kami langsung senang. Pasalnya, Bali United adalah tim kuat. Bukan hanya empat atau lima pemain, tapi semuanya saya pastikan adalah yang berkualitas," tegasnya.
Namun bisa jadi pengamatan Pelatih Yangon akan keliru 180 derajat. Pasalnya, empat yang diwaspadai itu besar kemungkinan tidak akan dimainkan. Bahkan tidak masuk line up.
Yangon sendiri datang ke Bali dengan lebih banyak komposisi pemain muda. Mereka menegaskan pemain muda yang datang adalah generasi baru sepakbola Myanmar.
Ada empat pemain asing yang menambal kekuatan lokal mereka. Dengan pemain muda, mereka yakin bisa seri atau bahkan menang.
"Kami bawa banyak bawa pemain muda. Empat pemain asing. Ini generasi baru pemain Myanmar dan juga empat pemain asing," kata Myo Min Tun.
Gelandang Yangon United, Yan Aung Kyaw, menjelaskan, Bali United tim bagus. setelah lihat video pertandingan.
"Tapi kami telah melakukan persiapan sangat baik dari Myanmar untuk mencetak hasil baik. Kami harap bisa memberikan yang terbaik saat laga," kata pemain rambut mowak ini.
Tiket Belum Habis
Sementara itu, tiket pertandingan Bali United melawan Yangon United belum sold out alias habis. Manajer Stadion Dipta, Budi Lesmana, mengungkapkan tiket yang terjual sampai Senin (12/2) masih di angka 10 ribu dari 19.500 tiket yang tersedia.
"Jadi masih ada 9 ribuan tiket yang belum terjual," katanya di Stadion Dipta, kemarin.
Ia mengatakan kemungkinan hal ini terjadi karena pertandingan AFC Cup 2018 berdekatan dengan Piala Presiden 2018. Selain itu pertandingan pun ada di hari-hari kerja.
Terkait kondisi lapangan, Budi Lesmana menjamin aman. Tidak ada lagi genangan seperti sebelumnya akibat hujan deras.
Buktinya kemarin, walau hujan deras mengguyur sejak sore namun tidak tampak genangan air di lapangan Stadion Dipta. Skuat Yangon United pun bisa melakukan latihan di Dipta, kemarin sore, dengan ditemani hujan deras.
SIARAN LANGSUNG di RCTI tonton di sini
Selasa (13/2) pukul 15.30 Wita
(*)
