TERPOPULER: Ciri Orang Tak Bisa Kaya Seumur Hidup, Dendam Berujung Penebasan, dan Bule Nangis

Untuk itu, kami rangkumkan tiga berita terpopuler di website Tribun Bali selama sepekan ini.

TRIBUN-BALI.COM - Hai, Tribuners... Mungkin dalam minggu ini Anda melewatkan informasi-informasi menarik yang merupakan berita terpopuler di Tribun Bali.

Untuk itu, kami rangkumkan tiga berita terpopuler di website Tribun Bali selama sepekan ini.

Berikut ulasannya:

Orang Dengan Ciri-ciri Seperti Ini Diyakini Tak Bisa Kaya Seumur Hidup

Hampir tidak ada yang menyangkal bahwa kaya menjadi salah satu tujuan kita hidup.

Bahkan ada olok-olok seperti ini: muda bahagia, tua kaya raya, mati masuk surga.

Meskipun tidak hidup berfoya-foya, setidaknya dengan kekayaan yang cukup, kita tidak perlu khawatir dengan masa depan, pasangan, maupun buah hati kita.

Ada yang meyakini bahwa sebenarnya semua orang memiliki kemungkinan untuk kaya.

Namun, ternyata ada beberapa jenis orang yang diyakini tidak akan bisa kaya.

Dilansir dari Business Insider, ada tujuh tanda yang bisa menjelaskan bahwa kita tidak akan bisa kaya.

1. Kerja keras, tapi tidak kerja cerdas

"Jika yang kita lakukan sepanjang hidup adalah kerja keras, kita tidak akan menjadi kaya. Tidak cukup hanya kerja keras untuk memperoleh penghasilan," jelas Ric Edelman, penasihat keuangan.

Menurut Edelman, salah satu cara kerja cerdas adalah menginvestasikan uang kita di pasar saham atau dana pensiun.

Sehingga, uang kita akan kembali menghasilkan uang.

"Kita bisa melakukan ini tanpa banyak risiko, tanpa banyak usaha, dan tanpa banyak waktu," tutur Edelman.

2. Hanya fokus pada menabung

Salah satu cara kerja cerdas lainnya adalah dengan meningkatkan pendapatan, bukan hanya menabung.

Memang, menabung sangat penting untuk membangun kekayaan, tapi jangan lupakan juga pendapatan, yang merupakan fokus para orang kaya.

"Berhenti khawatir tentang kekurangan uang dan fokuslah pada bagaimana memperoleh lebih banyak," kata miliarder Steve Siebold.

3. Beli barang terlalu mahal

Jika kita hidup di atas standar kehidupan yang wajar bagi kita, maka kita tidak akan pernah kaya.

Bahkan jika pendapatan kita mulai meningkat, jangan jadikan itu pembenaran untuk menaikkan gaya hidup.

"Saya tak beli jam atau mobil mewah sampai bisnis dan investasi saya menghasilkan banyak arus pendapatan yang aman," ujar miliarder Grant Cardone.

4. Bahagia dengan penghasilan tetap

Rata-rata orang memilih untuk digaji berdasarkan waktu, misal bulanan atau upah per jam. Namun, orang kaya memilih digaji berdasarkan hasil dan biasanya malah berwirausaha.

"Bukan berarti tidak ada orang kelas dunia yang dibayar dengan gaji (bulanan), namun untuk sebagian besar, ini adalah langkah paling lambat untuk kemakmuran," ungkap Siebold.

BACA SELENGKAPNYA DI SINI

NGERI, Ida Bagus Sandi Brata Tebas Pamannya Berkali-kali Hingga Tersungkur di Jalanan, Ini Motifnya!

Kasus penganiayaan yang dilatarbelakangi dendam terjadi di Lingkungan Baler Bale Agung, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Senin (19/2/2018).

Warga setempat dikejutkan ketika mendapati Syahri (58) berlumuran darah hingga terkapar di jalanan usai ditebas sabit oleh Ida Bagus Putu Sandi Brata (43).

Diduga, penganiayaan ini dilatarbelakangi dendam pelaku setelah istrinya diketahui berselingkuh dengan korban yang merupakan pamannya tersebut.

Informasi yang dihimpun Senin (19/2/2018) menyebutkan, aksi penganiayaan oleh Brata yang merupakan warga setempat ini terjadi di belakang Pasar Umum Tegalcangkring sekitar pukul 10.00 WITA.

Saat itu, Brata tengah mencari daun tenggulun dengan membawa sebilah sabit untuk membuat jukut be dara (rawon burung dara) yang merupakan dagangannya sehari-hari.

Setibanya di TKP, pelaku kemudian membeli bensin eceran di sebuah warung di pinggir jalan.

Sayang, pelaku lupa membawa uang sehingga kebingungan dan memilih duduk di tepi jalan sembari berharap berharap bertemu kerabat dan meminjam uang untuk membayar bensin.

Ketika menunggu tersebut, pelaku malah menjumpai korban yang datang dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Alpha nopol DK 6380 WW dari arah selatan.

Saat itu, korban yang kesehariannya membuka warung nasi campur di Pasar Umum Tegalcangkring ini hendak pulang ke kontrakannya yang berada di sekitar pasar.

Bak tersambar petir, pelaku yang sedari awal memang dendam terhadap korban yang diduga telah berselingkuh dengan istrinya ini tanpa basa-basi langsung menyabetkan sabit ke arah lengan korban. 

Tak sampai di situ, pelaku yang naik pitam kembali beberapa kali menghujamkan sabit ke arah wajah dan tangan korban hingga akhirnya korban bersimbah darah dan terkapar di jalan.

Aksi brutal pelaku ini baru terhenti ketika sejumlah warga di lokasi berteriak histeris melihat korban bersimbah darah.

Sadar dirinya nyaris membunuh korban yang tak lain merupakan pamannya tersebut, pelaku yang akrab dipanggil Gus Tu Kembar tersebut kemudian menyerahkan diri ke Mapolsek Mendoyo.

Sementara, korban yang terkapar di pinggir jalan kemudian ditolong warga dan dilarikan ke Puskesmas Mendoyo sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD Negara.

"Saya dendam dengan dia (korban, red) karena tahu istri saya yang diajak berjualan tapi ternyata diselingkuhi. Masalah ini memang sempat diselesaikan secara keluarga, tapi tiba-tiba pas lihat dia tadi saya langsung emosi," ungkap Gus Tu Kembar ketika ditemui di Polsek Mendoyo.

Sementara, korban penganiayaan, Syahri yang coba ditemui di ruang Dahlia UPTD RSU Negara tampak masih terkapar dengan sejumlah luka sabet pada tubuhnya.

Akibat sabetan sabit membabi buta tersebut, korban menderita 7 luka sayat yang 3 diantaranya pada bagian pelipis kiri, 2 bagian lengan kanan dan 2 sisanya pada bagian lengan kiri.

Dari luka-luka tersebut, sayatan terparah pada bagian lengan kanan atas yang hampir memutuskan urat nadinya sehingga harus ditangani dengan operasi yang sedianya akan berlangsung pada Selasa (20/2/2018).

Selain itu, korban yang tampak masih lancar berbicara ini juga mengakui dirinya sempat terlibat perselingkuhan dengan istri pelaku dan ia mengaku telah berbuat salah.

Menurutnya, kejadian perselingkuhan tersebut terjadi pada Desember 2017 lalu dan sudah sempat diselesaikan secara kekeluargaan antar keduanya.

Meskipun demikian, Syahri berharap pelaku tetap diproses sesuai hukum yang berlaku atas semua tindakan keji yang diperbuatnya.

"Sebenarnya masalah perselingkuhan itu sudah selesai. Tapi meskipun dia itu keponakan, saya harap tetap  diproses secara hukum," tandas Syahri yang berasal dari Kabupaten Sumenep, Madura ini.

SELENGKAPNYA BACA DI SINI

32 Turis Prancis Menangis Ditinggal Pesawat, Gara-gara Terjebak Macet Parah di Tugu Ngurah Rai

Kemacetan yang ditimbulkan proyek pembangunan underpass Tugu Ngurah Rai di Tuban, Kabupaten Badung, semakin parah.

Bahkan kemacetan parah pada Senin (19/2) malam menyebabkan 32 turis asal Prancis ketinggalan pesawat.

Dari informasi yang diperoleh Tribun Bali, rombongan wisatawan asal Prancis ini terjebak macet saat hendak menuju Bandara Internasional Ngurah Rai.

Bahkan, wisman yang bergerak dari arah Nusa Dua ini sempat panik dan menangis lantaran tak bisa berbuat apapun untuk bisa mencapai bandara.

Peristiwa ini sempat diposting di media sosial facebook oleh akun bernama Wayan Gama Gama, Selasa (20/2).

Postingan itu pun jadi viral dan mendapat respon sangat banyak dari warga net.

Kepala Dinas Pariwisata Badung, I Made Badra, pun mengaku sudah mendengar informasi tersebut. Namun dirinya belum mengetahui jelas duduk peristiwanya lantaran masih berada di luar negeri.

“Iya saya sudah dengar, tapi saya belum mengetahui persis kejadiannya karena masih berada di Australia,” ujarnya saat dihubungi, Selasa kemarin.

Atas kejadian ini, Badra menyalahkan agen perjalanan karena tidak cermat dengan jalur menuju bandara. Padahal mereka sudah tahu ada pekerjaan konstruksi underpass.

Kedepan, para agen perjalanan juga diminta untuk mengingatkan para tamunya bahwa dua jam sebelum boarding harus sudah berada di bandara.

“Agen yang menangani juga harus cermat dengan jalur menuju bandara mengingat ada pekerjaan konstruksi underpass,” katanya.

Dia pun menyayangkan kejadian tersebut, dan menyampaikan permohonan maaf, “Kami atas nama Pemkab Badung mohon maaf, kedepan kami tingkatkan pelayanan,” ujarnya.

Dia menjelaskan, proyek underpass Tugu Ngurah Rai atau Bundaran Bandara juga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kepuasan wisatawan.

Setelah proyek underpass rampung, lalulintas di kawasan tersebut diyakini akan menjadi lancar.

Disinggung mengenai apakah sudah ada koordinasi dengan pihak agen yang menangani wisman yang terjabak tersebut, mantan Kadis Perikanan Badung ini mengaku akan segera melakukannya.

“Nanti kami follow up setelah di Bali, sekarang masih di Australia,” janjinya.

Pesawat melintas di atas kendaaran yang menumpuk akibat kemacetan panjang dari Jimbaran menuju Bundaran Tugu Ngurah Rai, Tuban, Rabu (21/2/2018). Kemacetan terjadi akibat proyek underpass Bundaran Tugu Ngurah Rai.
Pesawat melintas di atas kendaaran yang menumpuk akibat kemacetan panjang dari Jimbaran menuju Bundaran Tugu Ngurah Rai, Tuban, Rabu (21/2/2018). Kemacetan terjadi akibat proyek underpass Bundaran Tugu Ngurah Rai. (Tribun Bali / I Nyoman Mahayasa)

SELENGKAPNYA BACA DI SINI

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved