Soekarno Sebut Soeharto Salah Interpretasi Soal Supersemar Hingga Keluarkan Supertasmar

52 Tahun berlalu, namun memori kolektif bangsa Indonesia barang kali tak bakal pernah sirna mengenang peristiwa Surat Perintah 11 Maret 1966

Editor: Ady Sucipto
Net
Dua mantan presiden Republik Indonesia, Soekarno dan Soeharto 

"Pers pun tidak mau memberitakan," tutur Asvi Warman. 

Tidak jelas 

Hingga saat ini, keberadaan Supertasmar pun tidak jelas. Kepala Arsip Nasional RI Mustari Irawan juga mengakui, lembaganya tidak memiliki naskah atau salinan mengenai Supertasmar itu. 

"Kalau Supertasmar, kami tidak ada," ucap Mustari ketika ditemui Kompas.com di kantornya dua tahun yang lalu. 

Namun, Arsip Nasional RI juga melacak keberadaan Supertasmar, bersamaan dengan pelacakan Supersemar yang masih misterius. Pelacakan dilakukan, salah satunya dengan mencari di Sekretariat Negara. 

"Kami juga terus cari di Sekretariat Negara, kan juga menyimpan dokumen," tuturnya. 

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Surat Perintah Tiga Belas Maret, Cara Soekarno Koreksi Kesalahan Soeharto Interpretasi Supersemar

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved