Piala AFC
VDV Disebut Pemain Kunci oleh Bek Thanh Hoa, Danny van Bakel: Dia Adalah Otak Bali United!
Bek tengah Thanh Hoa FC, Danny van Bakel tak menyelesaikan laga kontra Bali United di Stadion Dipta Gianyar, 7 Maret lalu.
Penulis: Marianus Seran | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Bek tengah Thanh Hoa FC, Danny van Bakel tak menyelesaikan laga kontra Bali United di Stadion Dipta Gianyar, 7 Maret lalu.
Setelah diganjar kartu kuning pada pertengahan babak kedua, Danny langsung ditarik keluar pelatih Thanh Hoa FC, Marian Mihail.
Danny keluar saat skor masih 1-1. Setelah itu, gelandang Bali United asal Belanda Nick van der Velden (VDV), menjadi otak terciptanya dua gol untuk menutup kemenangan 3-1 bagi Bali United.
Pertama, VDV memberi asis matang kepada penyerang sayap Yabes Roni.
Kedua, asis VDV kepada Stefano Lilipaly yang menjadikan gol Lilipaly sebagai gol terbaik pekan ini pada Piala AFC 2018.
"Sulit untuk mengatakan siapa pemain yang paling penting karena setiap posisi penting. Saya bermain melawannya, saya menikmati gaya VDV Nick van der Velden. Dia adalah otak atau pemain kunci Bali United," kata Danny van Bakel, kemarin.
Menurut dia, VDV telah bersiap 36 tahun tahun tapi dia masih sangat fit, setiap serangan dimulai dia, dia juga membantu bertahan.
" VDV pemain hebat, " tegas Danny van Bakel.
Stefano Lilipaly Siap Main Maksimal!

Sementara itu, Stefano Lilipaly menjadi pemain Bali United yang pernah bermain di My Dinh Stadium Hanoi.
Fano sapaannya, sat itu berhasil memecah kebuntuan di pertandingan leg kedua semifinal Piala AFF 2016 di Stadion My Dinh, Hanoi, Rabu (7/12/2016).
Fano memanfaatkan blunder pemain bertahan Vietnam untuk membawa Timnas Indonesia unggul 1-0 di leg kedua semifinal Piala AFF 2016.
Pada laga itu, Timnas Indonesia menahan imbang Vietnam dengan skor 2-2.
Unggul dengan agregat 4-3 dalam dua laga menjadi tiket Timnas Indonesia untuk melaju di babak final ASEAN Football Federation (AFF) Cup.
Gol di menit ke-53 itu kembali diingat Fano sebelum bentrok dengan wakil Vietnam, Thanh Hoa FC di stadion yang sama, My Dinh, Selasa (13/3).
“Senang kembali bermain di Stadion My Dinh, Hanoi Vietnam. Di sana stadion bagus, atmosfer bagus, dan rumput yang bagus,” kata Fano, Minggu (11/3).
Sang penyerang pun berharap dapat mengulangi memori manisnya tersebut.
Pemain keturunan berdarah Belanda ini pun kemungkinan akan kembali dipercaya sebagai amunisi Serdadu Tridatu.
Bagi Fano, laga di Stadion My Dinh merupakan pertandingan penting untuk Bali United, semeton, dan bangsa Indonesia.
Semua pemain katanya, memiliki motivasi menang meski harus kerja keras untuk mewujudkannya.
Fano memprediksi, lawan akan bermain ngotot untuk membalas kekalahan dan ingin kembali merebut peringkat dua yang saat ini dihuni Bali United.
Dukungan fans tuan rumah kemungkinan akan menjadi pembeda di laga nanti.
“Saat bermain bersama Timnas Indonesia di sana, mereka punya banyak fans. Tapi untuk saat ini saya tidak tahu apakah Thanh Hoa punya banyak fans. Yang pasti mereka akan main ngotot,” jelasnya.
Menghadapi permainan mereka yang dikenal memiliki kecepatan, Fano sepenuhnya percaya pada startegi pelatih dan soliditas Serdadu Tridatu.
“Mereka akan bermain bagus untuk mengalahkan kami. Sangat sulit, tapi kami juga ingin menang juga,” ujarnya.
Pencetak gol indah ke gawang Thanh Hoa di Stadion Dipta ini, optimistis Bali United bisa memenangi laga dan berharap lolos ke babak selanjutnya di Piala AFC 2018.
“Kami pergi ke markas mereka tentu dengan semangat ingin menang,” ujarnya.
Dengan kepercayaan diri Fano, bukan tak mungkin dirinya mencetak gol kembali ke gawang Thanh Hoa di My Dinh.
Golnya ke gawang Thanh Hoa di pekan ketiga lalu menjadi terbaik versi AFC.
“Gol itu bagus, tapi tidak penting untuk saya. Terpenting semua senang kami menang dan memberikan tiga poin. Itu lebih penting bagi saya,” katanya.
Awas Amuk Kapten Thanh Hoa

Pada pertemuan pertama versus Thanh Hoa di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Rabu (7/3), Bali United menghakhiri laga dengan kemenangan 3-1.
Gelandang Bali United, Stefano Lilipaly menyebut, menang bukan berarti kualitas pemain lawan tidak bagus.
Fano sapaannya menilai, pemain Thanh Hoa memiliki beberapa pemain kunci, termasuk sang kapten Pape Omar Faye.
“Mereka bagus, tapi secara keseluruhan kapten Thanh Hoa paling berbahaya. Dia sangat kuat, sangat pintar, jadi semua harus waspadai dia. Ada juga nomor 7 (Ngo Hoang Thinh) Thanh Hoa yang kerap merepotkan,” kata Fano, Minggu (11/3).
Pemain nomor 7 Thanh Hoa, Ngo Hoang Thinh pernah berhadapan saat Fano membela timnas.
“Ada juga momor 33, Ryutaro Karube. Kita harus hati-hati dalam laga di kandang mereka,” pungkasnya. (*)