6 Minuman Alkohol Khas Indonesia yang Digemari Turis Wisman, Dari Arak Bali Hingga Tuak

Kebanyakan konsumsi alkohol tradisional di Indonesia digunakan sebagai obat atau untuk menghangatkan tubuh.

Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali / Eka Mita Suputra
I Ketut Dharma sedang memperlihatkan proses penyulingan (distilasi) arak di Kediamannya, Bukit Abah, Besan, Klungkung,Bali, Senin (18/1/2016) 

5. Swansrai

Swansrai
Swansrai (balimimpi.com)

Swansrai merupakan minuman khas Papua yang memiliki rasa kuat, sedikit pahit, dan kandungan alkohol hingga 30 persen.

Penduduk setempat biasanya menawarkan swansrai untuk menghormati tamu, dan sering disajikan dalam tempurung kelapa.

6. Tuak

Mangku Cakra ketika menjajakan tuak manisnya di Desa Pesinggahan, Dawan, Klungkung, Rabu (14/10/2015).
Mangku Cakra ketika menjajakan tuak manisnya di Desa Pesinggahan, Dawan, Klungkung, Rabu (14/10/2015). (Tribun Bali/Eka Mita Suputra)

Variasi dari minuman gula aren ini dapat ditemukan di banyak wilayah di Indonesia.

Di Lombok, misalnya, tuak disuling dari sari bunga pohon aren, dan dicampur dengan akar dan rempah.

Di komunitas Batak Sumatera Utara, campuran tersebut meliputi buah-buahan kering untuk menciptakan rasa lebih segar, lebih manis.

Tuak ringan, dengan kandungan alkohol hingga 8 persen, jadi penduduk setempat tidak ragu untuk meminumnya setiap hari.

Di beberapa daerah, tuak disebut sebagai bir panjat atau "bir mendaki".

Artikel ini telah tayang di Tribuntravel.com dengan judul Ciu Bekonang sampai Arak Bali, 6 Alkohol Tradisional Khas Indonesia yang Digilai Turis Asing, 

(Ambar Purwaningrum) 

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved