Bumi Datar Tidak Masuk Akal? Coba Simak Fakta Berikut, No 4 Bisa Bikin Kamu Berubah Pikiran
Di sekolahan manapun, pasti mengajarkan bentuk bumi ini bulat. Tapi fakta berikut bikin kamu berubah pikiran
Penulis: Vita Nabdiyana | Editor: Vita Nabdiyana
TRIBUN-BALI.COM - Sempat viral beberapa pekan lalu tentang seseorang yang percaya bahwa bumi itu datar, ingin membuktikannya dengan menerbangkan roket.
Namun sayang, aksinya itu gagal dan dirinya pun mengalami cidera hinggal dilarikan ke rumah sakit setempat.
Teori tentang bumi datar (flat earth) memang mulai santer lagi diperbincangkan.
Bahkan ekstrimnya lagi, bagi mereka yang percaya bahwa bumi itu datar menuding foto-foto yang dirilis Nasa tentang potret foto bumi dari antariksa adalah palsu.
Orang-orang yang percaya kalau bentuk bumi itu datar membentuk sebuah organisasinya sendiri.
Organisasi tersebut bernama Flat Earth Society.
Organisasi yang dibentuk oleh seorang pria asal Inggris, Samuel Shenton pada tahun 1956 ini pernah beroperasi selama kurang lebih 45 tahun.
Sejak kematian Samuel Shenton pada tahun 2001, organisasi ini menjadi tidak aktif lagi.
Namun, organisasi Flat Earth Society baru-baru ini aktif kembali setelah dimunculkan presiden baru, yaitu Daniel Shenton.
Tentu hal ini menjadi perdebatan yang cukup ramai.
Bagaimana tidak?
Sejak kecil, kita diajarkan bahwa bentuk bumi ialah bulat (globe).
Di sekolahan manapun, pasti mengajarkan bentuk bumi ini bulat.
Sehingga teori tentang bumi datar cukup sulit untuk diterima.
Namun, lima fakta logis tentang flat earth ini akan membuat kalian berfikir kembali tentang kebeneran teori tersebut:
1. Bumi Tidak Mempunyai Lengkungan

Jika kita melihat cakrawala ke arah laut yang luas dan panjang atau terbang di ketinggian 36.000 kaki, kita tidak akan bisa melihat lengkungan bumi.
Lengkungan bumi itu bisa dihitung dengan rumus pythagoras.
Dengan asumsi panjang jari-jari bumi 6.371 KM, lengkungan bumi seharusnya 8 inches/mile.
Berikut gambar cakrawala bumi diambil langsung dari ketinggian tertentu dengan menggunakan kamera biasa (bukan fish-eye atau fish-lens).



Bagaimana? Sama sekali terlihat tidak melengkung kan?
Pernah dilakukan percobaan dengan menggunakan sinar laser.
Diketahui bahwa sinar laser dapat menempuh jarak sampai 20 KM
Percobaan dilakukan pada jarak 4 miles atau 6,4 KM.
Berdasarkan data lengkungan bumi, seharusnya pada jarak 6,4 KM, buminya lengkung 3,2 meter.
Maka, dipancarkanlah sinar laser sejauh 6,4 KM.
Seharusnya, sinar laser tersebut melenceng sejauh 3,2 meter karena lengkungan bumi, namun ternyata tidak.
2. Satelit dan GPS

Jika kamu berpikir navigasi pada handphone kamu menggunakan satelit atau GPS, kamu salah.
Faktanya, Google Maps mengatakan bahwa navigasi yang canggih itu sama sekali tidak menggunakan GPS dan satelit.
Network seluruh dunia tercipta hanya dengan 8 menara besar.
Dari menara-menara tersebut, barulah disalurkan ke menara-menara Telkom sehingga bisa sampai ke handphone kamu.
Tak perlu ada satelit, kualitas sinyal dapat terus bertambah hanya dengan menambahkan menara-menara Telkom baru.

Menurut www.windows2universe.org, bumi memiliki 2.271 satelit buatan di langit angkasa sana.
Di bumi, memiliki ribuan teleskop (Radio Telescop dan Optical Telescop).
Apakah satelit-satelit tersebut bisa dilihat atau dideteksi radio?
Dari ribuan satelit buatan tersebut, tidak ada satupun yang bisa dilihat maupun didengar teleskop di bumi ini?
Mengherankan bukan?
3. Perjalanan Capt. James Cook (1728-1779)

Capt. James Cook menjelajahi Antartika selama 3 tahun 8 hari.
Ia hanya menemukan tembok es, tak ada jalan masuk.
Selama 3 tahun 8 hari itu, tercatat Ia menjelajahi kurang lebih sejauh 60.000 KM tembok es Antartika.
Menurut peta globe, Antartika yang disebut benua ini memiliki keliling 19.300 KM.
Padahal Capt. Cook menjelajahi panjang es Antartika sepanjang 60.000 KM (sekali putar). Loh?
Perjalanan Capt. Cook Menurut Peta Globe

Perjalanan Capt. Cook Menurut Peta Flat

4. Jalur Penerbangan
Jika di peta Globe, jalur penerbangan dunia menjadi tidak masuk akal, tetapi menjadi sangat masuk akal di peta flat (datar).
Contohnya penerbangan di selatan Khatulistiwa, yakni Australia, Amerika Selatan, dan Afrika Selatan.

Misalnya, penerbangan dari Santiago (Chile) ke Johannesburg (Afrika Selatan).
Di situs-situs penerbangan rute tersebut tidak ada.
Dari Santiago, harus mampir dulu ke Senegal, baru ke Johannesburg.
Rute yang sangat tidak masuk akal.
Namun, jika menggunakan Flat Earth, sangat masuk akal karena merupakan satu garis lurus.
Menarik, bukan?

Sama seperti penerbangan dari Johannesburg (Afrika Selatan) ke Sydney (Australia), rute itu tidak ada.
Dari Johannesburg mampir dulu ke Dubai, baru ke Sydney.

Begitu juga penerbangan dari Sydney (Australia) ke Santiago (Chile), rutenya juga tidak ada.
Dari Sydney mampir dulu ke L.A, baru ke Santiago

Mana yang lebih masuk akal?
Ada satu lagi bukti telak yang sangat menarik.
Pada penerbangan Chine Airlines rute Bali - L.A, seorang wanita melahirkan pada ketinggian 30.000 kaki atau 9,2 KM.
Pesawat terpaksa mendarat darurat di Alaska.
Sangat mengherankan, bukan? Dari Bali ke LA, lewat Alaska?
Jika Dilihat dari Peta Globe

Logisnya apabila ada pendaratan darurat, bukankah seharusnya mencari daerah yang terdekat?
5. Antartika Masih Menjadi Misteri

Pemegang Medal of Honor, Richard Evelyn Byrd atau yang lebih dikenal sebagai Admiral Byrd menyatakan bahwa ada wilayah sebesar Amerika Serikat yang belum pernah dilihat oleh manusia.
Lokasinya melewati kutub.
Di belahan lain Kutub Selatan.
Ia juga membuat pernyataan yang sangat mengejutkan, ia mengatakan, Amerika Serikat perlu mengambil tindakan defensive terhadap serangan udara musuh yang datang dari kutub.
Pertanyaannya, musuh yang mana?

Perlu diingat juga, Admiral Byrd ini bukanlah orang sembarangan.
Ia adalah admiral termuda sepanjang sejarah AL AS, pemegang Medal of Honor, pemimpin Operation Highjump (4.700 tentara), dan pemimpin Operation Deep Freeze (1.800 tentara).
Itu tadi lima fakta tentang teori bumi datar yang tribun kutib dari jalantikus.com.
Nggak kebayang kalau seandainya teori ini benar.
Bagaimana? Apakah fakta ini membuat kamu berfikir ulang? (*)