KERUSUHAN MAKO BRIMOB: 4 Polisi Tewas Dengan Luka Sayat di Leher, 1 Orang Ditembak di Kepala
Terkini, Mabes Polri merilis lima anggota polisi yang tewas di tangan tahanan narapidana teroris mengalami luka serius
Penulis: Aloisius H Manggol | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM- Kerusuhan di Mako Brimob belum juga usai hingga pukul 22:22 Wita, Rabu (9/5/2018).
Terkini, Mabes Polri merilis lima anggota polisi yang tewas di tangan tahanan narapidana teroris mengalami luka serius.
Dimana, 4 orang polisi yang tewas mengalami luka sayatan di leher dan beberapa bagian tubuh.
Baca: Napi Teroris Minta Panglima ISIS Indonesia Datangi Mako Brimob, Ini Fakta Sosok Pemimpin ISIS Itu
Baca: Terkait Kerusuhan Mako Brimob, Fahri Hamzah Sindir Ahok, Begini Katanya
Baca: Negosiasi dengan Napi Teroris di Mako Brimob Masih Berlangsung, ISIS Beri Komentar Mengejutkan
Dan, 1 anggota lainnya ditemukan luka tembak di kepala.
"Silahkan teman-teman wartawan media menilai apakah ini tindakan yang manusiawi atau bukan," tegas Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto kepada awak media, Rabu (9/5/2018) malam.
Ia mengatakan, proses negosiasi masih terus dilakukan pihak kepolisian, mengingat ada satu anggota polisi yang masih disandera oleh para napi terorisme.
Sementara itu, Lima anggota polisi tewas dalam penyanderaan buntut dari kerusuhan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat mendapatkan penghargaan atas keberanian dalam menjalankan tugas.
Baca: 19 Fakta Kerusuhan di Mako Brimob, Irjen Pol Setyo Wasisto: Ini Perbuatan yang Keji
Apresiasi kepada kelima anggota yang tewas dalam insiden tersebut, Polri memberikan kenaikan pangkat luar biasa.
"(Kelima korban) telah mendapat kenaikan pangkat luar biasa berdasarkan nomor STR/264/V/HUM.1.1./2018," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, Rabu (9/5/2018).
Baca: Negosiasi dengan Napi Teroris di Mako Brimob Masih Berlangsung, ISIS Beri Komentar Mengejutkan
Baca: Begini Kondisi Ahok Saat Kerusuhan di Mako Brimob, Sempat Terdengar Bunyi Kokang Senjata
Setyo memaparkan jika empat dari kelima polisi itu adalah anggota Densus 88.
Sementara seorang lagi adalah anggota Polda Metro Jaya yang tergabung dalam Satgas Khusus Densus Antiteror Polri.
Adapun, seorang polisi lainnya masih menjadi sandera tahanan Mako Brimob, yakni Bripka Iwan Sarjana.
Inilah nama dari kelima anggota polisi yang mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa tersebut :
1. Iptu Luar Biasa Anumerta Yudi Rospuji Siswanto
2. Aipda Luar Biasa Anumerta Denny Setiadi
3. Brigadir Luar Biasa Anumerta Fandy Setyo Nugroho
4. Briptu Luar Biasa Anumerta Syukron Fadhli
5. Briptu Luar Biasa Anumerta Wahyu Catur Pamungkas
ISIS Klaim Dalangi Kerusuhan di Mako Brimob
Negara Islam, Iraq dan Suriah (ISIS) mengklaim sebagai dalang di balik kerusuhan yang terjadi di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Selasa (8/5/2018) malam.
Hal itu dilaporkan dalam situs kelompok intelijen SITE, pada Selasa (8/5/2018).
Dalam kanal Jihadist News, disebutkan laporan itu berdasarkan kantor berita ISIS “Amaq News Agency.”
Pernyataan ISIS terserbut dalam bahasa arab yang ditayangkan SITE di laman ent.siteintelgroup.com.
"Kantor berita ISIS, Amaq News Agency melaporkan bahwa pejuang telah terlibat dalam bentrokan dengan polisi anti-terorisme Indonesia di dalam penjara di Jakarta." Demikian kutipan dalam laman SITE.
Diberitakan insiden bentrokan aparat kepolisian dengan narapidana terjadi di Rumah Tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, pada Selasa (8/5/2018) malam.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan kerusuhan terjadi di penjara, setelah para narapidana melaksanakan ibadah shalat Maghrib.
Dia menduga kerusuhan berawal dari seorang tahanan yang menanyakan soal makanan yang dikirim dari pihak keluarga napi.
"Selesai shalat Maghrib, napi menanyakan titipan makanan dari keluarga. Salah satu dari anggota Tahti menyampaikan titipan makanan dipegang anggota lain," ujar Argo, kepada wartawan, Rabu (9/5/2018).
Merasa tidak terima terhadap perlakuan petugas, tahanan itu mengajak rekan-rekan yang lain membuat kerusuhan di penjara. Kerusuhan itu terjadi di blok B dan C Rutan Mako Brimob.
Menurut dia, tahanan sempat membobol pintu dan dinding sel tahanan, kemudian situasi tidak terkontrol. Sehingga, akhirnya tahanan menyebar ke luar sel.
Mantan Kabid Humas Polda Jawa Timur itu menjelaskan, kerusuhan itu meluas ke ruang penyidik. Akibat kerusuhan itu, kata Argo, sejumlah polisi yang sedang memeriksa tersangka kasus pidana menjadi sasaran amukan.
"(Kerusuhan,-red) mengarah ke ruangan penyidik dan (para napi,-red) memukul beberapa anggota Penyidik yang sedang BAP tersangka baru," kata dia.
Setelah insiden itu, dia menambahkan, aparat kepolisian segera meningkatkan pengamanan di rutan Mako Brimob. Sejumlah polisi bersenjata lengkap dikerahkan melakukan pengamanan.
Lokasi pintu masuk di area Mako Brimob disterilkan hingga 50 meter. Akses jalan menuju Mako Brimob, tepatnya di Jalan Komjen M Yasin juga ditutup sementara bagi kendaraan roda dua dan roda empat.(*)