Teror Bom Di Surabaya

5 Fakta Tri Murtiono, Bomber Polrestabes Surabaya, Keganjilan Ini Terlihat Semasa Hidup

Setelah meledakkan diri saat dihadang polisi, empat di antaranya tewas di tempat dan menyisakan gadis kecil berusia 7 tahun

Editor: Eviera Paramita Sandi
Istimewa
Lokasi serangan bom di Polrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018) pagi. 

TRIBUN-BALI.COM - Pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018), berhasil diidentifikasi.

Seperti diketahui, pukul 08.50 WIB pagi kemarin, sekelompok orang datang menggunakan dua sepeda motor berniat masuk area Polrestabes Surabaya.

Mereka berjumlah lima orang yang terdiri dari suami, istri, dan tiga anak.

Setelah meledakkan diri saat dihadang polisi, empat di antaranya tewas di tempat dan menyisakan gadis kecil berusia 7 tahun yang lolos dari maut.

"Untuk saat ini anak pelaku sedang dirawat intensif di RS Bhayangkara," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera di Media Center Polda Jatim, Selasa (15/5/2018).

Video anak kecil kembali bangkit usai bom meledak di Polrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018)
Video anak kecil kembali bangkit usai bom meledak di Polrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018) (Instagram)

Berikut identitas lengkap satu keluarga tersebut :

1. Kepala Keluarga, Tri Murtiono, Surabaya, 04-06-1968 (50 tahun, meninggal dunia)
2. Istri, Tri Ernawati, Surabaya, 10-12-1975 (43 tahun, meninggal dunia, )
3. Anak, AAP, Surabaya, 06-08-2010 (7 tahun, masih hidup)
4. Anak, MDS, Sidoarjo, 31-05-2003 (15 tahun, meninggal dunia)
5. Anak Tertua, MDA, Surabaya, 16-12-99 (19 tahun, meninggal dunia)

Lokasi tempat tinggal tersebut diketahui berada di Jalan Tambak Medokan Ayu VI, Surabaya.

Dari informasi masyarakat sekitar, TribunJatim.com berhasil menguak fakta tentang Tri Murtiono yang bertindak sebagai kepala keluarga.

Berikut di antaranya :

1. Dikenal tertutup

Tri Murtiono rupanya kurang dikenal tetangga sekitar rumahnya.

Kepribadiannya yang tertutup membuat tetangganya tak menduga bahwa pria berusia 50 tahun itu merupakan pelaku bom bunuh diri.

"Orangnya biasa aja, kesehariannya interaksi juga kurang, jadi tertutup," ungkap Suwito, tetangganya, pada TribunJatim.com, Selasa (15/5/2018).

2. Tinggal di rumah kontrakan

Tri Murtiono dan keluarganya rupanya tinggal di rumah kontrakan seharga Rp 32 juta.

Meski berstatus rumah kontrakan, kediaman Tri di Surabaya terbilang cukup besar.

Rumah berwarna oranye dua lantai itu dikontrak Tri Murtiono sekeluarga melalui situs jual beli online.

"Ngontrak dua tahun seharga Rp 32 juta, tapi baru dibayar sekitar Rp 16 sampai 20 juta. Lewat situs jual beli online. Dia hanya ketemu sekali sama pemilik rumahnya," ungkap Hamid, Ketua RW 02 Medokan Ayu saat ditemui di lokasi, Selasa (15/5/2018).

3. Sudah persiapkan peledakan di Polrestabes Surabaya

Keluarga Tri Murtino yang melakukan bom bunuh diri di Mako Polrestabes Surabaya telah mempersiapkan diri jauh-jauh hari.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera menjelakan, pelaku serangan bom di Polrestabes Surabaya itu satu keluarga.

"Mereka (pelaku) sudah dipersiapkan ledakan bom," sebut Barung di Mapolda Jatim, Selasa (15/5/2018) pagi.

4. Selalu keluar rumah setiap maghrib tiba

Dalam kesehariannya yang tertutup, Tri Murtiono sempat sesekali terlihat berpartisipasi pada kegiatan warga seperti penjagaan siskamling.

Saat ditanya perihal aktivitas di rumahnya, Suwito mengatakan tidak pernah melihat ada pengajian ataupun perkumpulan orang di rumah warna oranye tersebut.

"Tidak pernah mengundang orang, di samping itu (rumah) ada musala dan gak pernah terlihat (ada kegiatan perkumpulan)," jelas Suwito.

Selama ini, warga sekitar tidak menaruh curiga lantaran menurut mereka aktivitas Tri Murtiono biasa saja.

"Setahu saya mereka justru keluar. Setelah maghrib keluar dan gak tahu pulangnya kapan," pungkas Suwito.

5. Membuka usaha kusen pintu

Ketua RW setempat, Muhammad Amim mengatakan, Tri bersama keluarga membuka usaha di rumah kontrakan itu.

Usaha bernama Almini itu bergerak di bidang pembuatan mebel, yakni pembuatan kusen pintu.

Dilansir dari TribunPalembang, sepengatahuan Amim, Tri menjalankan usahanya berdasarkan pesanan saja.

Tapi, dia tidak tahu persis proyek apa yang Tri geluti.

Namun, Amim menduga usaha kusen ini hanya sebagai kedok belaka.

Amim juga kerap melihat Tri membawa karsus ke dalam rumah kontrakan yang baru dihuni sejak Januari 2018 itu.


Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul 5 Fakta Tri Murtiono, Otak Pengeboman Polrestabes Surabaya, Tingkah Ganjil Tiap Maghrib Terungkap

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved