‘Saya Merintis GWK Sudah 28 Tahun, Dari Masih Muda Hingga Sekarang Sudah Tua’

Keberhasilan pembangunan patung GWK hingga saat ini merupakan buah kesabaran dan semangat untuk bangsa.

Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali/I Nyoman Mahayasa
Para pekerja menyelesaikan modul patung Garuda Wisnu Kencana di Bukit Jimbaran, Bali, Rabu (25/10/2017). 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA – Pembangunan patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di GWK Cultural Park, Desa Ungasan, Kuta Selatan, Bali, tanpa terasa sudah berlangsung selama 28 tahun.

Seniman penggagas patung GWK, Nyoman Nuarta, mengatakan bahwa pembuatan patung ini dimulai ketika dirinya masih muda.

“Saya merintis GWK ini sudah 28 tahun yang lalu, dari masih muda hingga sekarang sudah tua. Tetapi tetap api semangat dan cita-cita tak boleh padam dan akhirnya akan saya rampungkan (GWK) pada Agustus 2018,” ujar Nyoman kepada KompasTravel saat dihubungi, Rabu (16/5/2018).

Bagi Nyoman, patung GWK merupakan hadiah yang begitu besar untuk bangsa Indonesia.

Keberhasilan pembangunan patung GWK hingga saat ini merupakan buah kesabaran dan semangat untuk bangsa.

Nyoman Nuarta
Nyoman Nuarta ((Dok. pribadi))

“Bulan Agustus 2018 pinginnya ada tanda selesai (pembangunan patung GWK), penyelesaian yang kecil-kecil bisa dilanjutkan setelahnya,” kata Nyoman.

Ia menargetkan ada acara seremonial di akhir Agustus.

Menurut Nyoman, bila seremoni diadakan di hari kemerdekaan, akan begitu sibuk.

Belum lagi Asian Games akan berlangsung.

Pada Minggu (15/5/2018) tahap pembangunan patung sudah sampai pada pemasangan kepala patung Wisnu.

Kemudian pada 20 Mei mendatang, direncakan akan dipasang patung mahkota Wisnu.

Penyelesaian patung GWK ini bukanlah hal mudah.

Banyak peristiwa dan kendala yang dilalui.

Bila ditarik sejak perencanaan, mulanya pada tahun 1989, ada sebuah gagasan untuk membuat landmark pariwisata Bali.

Hingga satu tahun berikutnya konsep ini terus dikembangkan. Beberapa orang yang terlibat dalam pengembangan konsep yakni Menteri Pariwisata ketika itu, Joop Ave (alm), lalu Ida Bagus Oka (alm), Ida Bagus Sudjana (alm), dan seniman Nyoman Nuarta.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved