Bali United

Ditanya Peluangnya Memperkuat Timnas U-23, Stefano Lilipaly: Timnas Tidak Butuh Saya

Stefano Lilipaly bukanlah seorang striker. Namun, naluri mencetak golnya tak lagi diragukan.

Penulis: Marianus Seran | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/Marianus Seran
Stefano Lilipaly sedang berdiskusi bersama rekannya usai berlatih, belum lama ini. 

 TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Stefano Lilipaly bukanlah seorang striker. Namun, naluri mencetak golnya tak lagi diragukan.       

Dia sudah mengoleksi enam gol dari 11 laga yang dilalui. Peran Lilipaly yang rajin mencetak gol, rasanya akan menjadi tumpuan kembali saat bertandang ke Gelora Bangkalan kontra Madura United malam ini.       

Di pekan ke-12 Liga 1 2018 ini, bisa dibilang laga away berat bagi Bali United. Sejumlah penyerang pilar absen lantaran cedera.       

Dan kini, hanya ada pemain muda yang akan mengemban kepercayaan Coach Widodo Cahyono Putro untuk memenangkan laga nanti.

Meski Widodo menyebut tak mengandalkan satu atau dua pemain, namun diakui atau tidak peran Lilipaly sangat vital.       

Dari 11 gol yang dikoleksi Bali United, enam di antaranya berasal dari kaki Lilipaly.

Dia mengaku sangat siap jika dipercaya sebagai penyerang dalam formasi apapun yang dipersiapkan Pelatih Bali United, Widodo Cahyono Putro.       

“Lawan Madura United, saya siap bermain seperti laga lawan Persib Bandung,” kata pemain yang akrab disapa Fano ini pada Tribun Bali di lapangan Banteng Seminyak, Jumat (1/6) sore.       

Saat Bali United menjamu Persib Bandung yang berakhir 0-0, Lilipaly bermain sebagai striker dibantu Martinus Novianto.

Dengan formasi 4-4-2, Lilipay sebanarnya lebih agresif.       

Dia mencetak satu gol, yang kemudian dianulir wasit karena dinilai sudah terperangkap offside.

Lilipaly tak berhenti berlari, meski saat itu Bali United bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-67.       

Pelatih Persib Bandung Mario Gomes, dibikin tak berani menyerang karena Lilipaly dan Martinus terus bergerak di pertahanan Maung Bandung.       

“Bermain dengan formasi seperti apapun, saya sangat siap. Mungkin bermain dengan formasi 4-4-2 atau yang lainnya. Saya siap bermain lawan Madura United seperti laga sebelumnya,” ujar pemain berdarah Belanda ini.       

Dua penyerang di depan antara Lilipaly dan Martinus seakan menjadi solusi, saat Bali United dengan satu striker, Ilija Spasojevic masih sulit mencetak gol.

Dominasi sistem penyerang tunggal, sama sekali tak terlihat lagi.       

Absennya Spaso lantaran cedera, akhirnya membuat Coach Widodo memilih skema dua penyerang.

Di luar dugaan, tampil dengan pemain seadanya, Bali United justru mempertontonkan penampilan menarik di lini depan.       

Skema dua penyerang ini bahkan nyaris membuat pesta di Stadion Dipta andai saja tak “digagalkan” wasit. Peran dan gol-gol Lilipaly tak bisa dipungkiri sangat membantu Bali United.       

Empat bek sejajar dan empat gelandang sejajar membuat Bali United mampu tampil baik saat bertahan.

Di laga nanti, bila formasi 4-4-2 kembali dipakai, mereka harus displin dalam menjaga wilayahnya, dan juga selalu menjaga konsentrasinya.       

Jarak antara lini tengah dan lini belakang harus selalu rapat, dan organisasi permainan menjadi hal yang utama. Dengan skema seperti itu, Lilipaly dan Martinus pasti paham apa yang harus dilakukannya. 

Tak Mau Komentari Wasit

Stefano Lilipaly dan Victor Igbonefo
Stefano Lilipaly dan Victor Igbonefo (Instagram)

Bermain tandang biasanya selalu saja ada bumbu-bumbu non-teknis pada tim tamu.

Namun, Stefano Lilipaly tak terlalu memikirkan hal tersebut, termasuk soal wasit yang akan memimpin nanti.      

Selain mewaspadai pemain dan aksi suporter tuan rumah, biasnya tim tamu juga mewaspadai kinerja sang pengadil laga.       

Lilipaly yang baru saja “dikerjai”, golnya ke gawang Persib harus dianulir akibat kurang jelinya wasit, Dwi Purba Adi Wicaksana, tak mau banyak komentar.

“Soal wasit di Indonesia, saya tidak ingin membicarakan hal itu. Karena hal itu adalah masalah besar dalam sepak bola Indonesia,” tegas Lilipaly.     

Dia tak mau membicarakan soal wasit, lantaran tak pernah ada perubahan meski disorot dengan berbagai kasus.

“Selalu menjadi masalah. Dan saya tidak ingin bicara itu,” katanya. 

Tak Dibutuhkan Timnas

Sementara itu, ditanya soal peluang memperkuat Timnas Indonesia U-23, Lilipaly hanya menanggapi dingin.

Dia menyebut, timnas tidak membutuhkan dirinya.

“Timnas tidak butuh saya. Jika Timnas Indonesia butuh saya, pasti saya selalu di sana, tapi saya tetap di sini (Bali United). Soal tim nasional, saya selalu berharap yang terbaik,” katanya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved